View allAll Photos Tagged api

you can see this loco in Manggala Wanabakti building, opposite Palmerah rail Station.

I guess it did work back in 1926.

It stated

"Berliner Maschinebau"

don't know what it meant.

Kereta mini bisa digunakan untuk mainan anak

tidak beranjak kendati gerbong tiba

bukan kereta yang dituju rupanya

Westliche Honigbiene

western honey bee

D90 + tamron 90mm macro f:2.8+flash SB900

collecting on Bryonia dioica

Autor: Jaroslav Appletauer

Fire war that held when "Pengerupukan" (a day before silent day)

hosted by the society of Br.Gunung and Umakepuh, buduk village, mengwi, Badung, Bali

was a inheritance from the ancestors.

 

as the implementation of Pengerupukan especially on Fire war

the atribute they need is coconut fibre and fire, as fire is the symbol of bravery.

 

fire war being held on Sandikala (about 6pm) which is the border of day and night that have a meaning of rwa bineda (two that different),

on fire war the part when we throw fire on each other also has a meaning that the one we fight is the enemy inside each of ourselves

that really hard to defeat, like for example the lust as the next day is the silent day,

we have to do Tapa Brata penyepian.

 

Perang Api yang dilaksanakan pada saat pengerupukan yang dilaksanakan oleh masyarakat Adat Br.Gunung dan Umakepuh,

Desa Adat Buduk, Kec.Mengwi Kab.Badung Bali sudah berlangsung dari sejak dulu

yang saat ini kalau ditanyakan kepada yang umurnya paling tua tidak dapat memberikan makna yang jelas

terhadap pelaksanaan perang api pada saat pengerupukan ,

dikatakan tetamian ( warisan ).

 

Untuk sarana upacara dalam agama hindu salah satu dipakai adalah “ Api “ sekarang pada umumnya memakai dupa,

dulu orang memakai api dakep ( Dua serabut kelapa yang disilang didalamnya ada api),

dalam pelaksanaan rentetan pengerupukan khususannya perang api yang digunakan adalah Serabut Kelapa dan api,

dimana api adalah simbul keberanian, keberanian terkait dengan kesaktian / ilmu kebatinan,

jaman dahulu banyak yang mempelajari ilmu kebatinan dimana sudah dipastikan adanya adu kesaktian,

sudah dipastikan dalam pertandingan ada yang kalah dan ada yang menang.

 

Dalam pelaksanaan perang api pada saat pengerupukan dilaksanakan pada saat Sandikala

yaitu jam perbatasan siang dan malam yang mempunyai makna rwa bineda ( dua yang berbeda ),

dalam perang api tersebut kita saling lempar api juga memiliki makna bahwa yang kita perangi adalah musuh dalam diri kita yang sangat sulit dilumpuhkan,

misalnya hawa nafsu yang besoknya hari raya nyepi kita melaksanakan Tapa Brata Penyepian .

 

Siapapun mereka dalam kehidupan sekarang dapat menunjukan keberanian yang positif dan kemauan dan dapat mengalahkan musuh yang ada dalam dirinya ( Sad Ripu )

maka mendapatkan ketenangan yang abadi .

Autor: Jaroslav Appletauer

cc20301 keseringan menarik rangkaian Argo Muria jadi jarang pulang k'YK deh....hhe :P.

Petugas dari Herona sedang menaikan sebuah sepeda motor ke K3 Progo.

D90 + tamron 90mm macro f:2.8+flash SB900

DO NOT use my pictures without my written permission, these images are under copyright. Contact me if you want to buy or use them. CarloAlessio77© All rights reserved

6° favo. La famiglia

 

6th Comb. The family.

rel kereta api deket rumahnya samuel di kalasan

Hymenoptera

Apidae

Apis mellifera

Autor: Jaroslav Appletauer

a very healthy drink made from corn, flavoured with spices, and served hot

lokasi API TAK KUNJUNG PADAM siang ini fuanassshh polll (over heat huhuhu)

 

MADURA

Stele of the Apis bull buried in the year 23 of the reign of Ahmose, XXVI Dynasty.

Autor: Jaroslav Appletauer

1 2 ••• 14 15 17 19 20 ••• 79 80