View allAll Photos Tagged ASAL

Sebungkus rokok Hero Casual dari pabrikan asal Siantar.

#Terkini:  Mengenang Sam Ratulangi, Pahlawan Nasional Asal Sulut0

Salah satu jenis kretek SKT dari pabrikan asal Magelang.

This is the first Panamera I saw. The Panamera is the first Porsche with 4 seats (this one had a child seat in the back...) and will cost at least 94.575 € and have 400 PS. It is sold from September 12th on.

 

Das ist der erste Panamera, den ich gesehen habe. Der Panamera ist der erste Porsche mit 4 Sitzen (dieser hier hatte einen Kindersitz auf der Rückbank...) und wird mindestens 94.575 € kosten bei über 400 PS. Er wird ab dem 12. September verkauft.

Cerita rakyat asal usul Banyuwangi merupakan salah satu dari cerita rakyat Jawa Timur yang paling terkenal. Dongeng banyuwangi mengingatkan kita untuk tidak asal menuduh orang lain. Adik-adik akan bertambah pengetahuannya dengan membaca cerita ini. Selamat membaca.

Dongeng Dari Jawa Timur :...

 

dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-asal-usul-banyuwang...

olympus mju II

Ferrania Solaris 100

Taiping, Perak

Santiago Muñoz Machado, director de la RAE y presidente de la ASALE, ha recibido en la sede institucional en Madrid a una delegación de la Comisión Europea encabezada por Céline Gauer, directora general del Grupo de Trabajo para la Recuperación y la Resiliencia de la Comisión Europea. En el encuentro, en el que también ha participado Cristina Gallach, comisionada especial para la Alianza por la Nueva Economía de la Lengua del Gobierno de España, se han tratado los avances en el proyecto Lengua Española e Inteligencia Artificial (LEIA) y otros trabajos de la Academia en materia de digitalización.

Cerita Rakyat dari Bangka Belitung Asal Muasal Batu Balai sebenarnya mirip dengan banyak cerita rakyat Nusantara lainnya seperti Cerita Dongeng Malin Kundang (Cerita Rakyat SumBar) . kedua kisah legenda ini menceritakan anak yang durhaka kepada ornag tuanya. Pesan Kakak jangan pernah durhaka...

 

dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-dari-bangka-belitun...

Disk Jockey (DJ) asal Thailand, Katty Butterfly terseret dalam kasus penipuan. Ia dilaporkan atas ketidakhadirannya dalam pesta pergantian tahun baru di wahana hiburan Hawai Waterpark Malang.

Pengelola mengaku telah menandatangani kontrak kerja sama dengan manajemen terlapor. Tetapi saat malam...

 

terasmetro.com/2017/01/08/dj-butterfly-tersangkut-kasus-p...

Nama asal Pasar Besar Siti Khadijah ialah Pasar Besar Buluh Kubu. Walaubagaimanapun ia telah ditukar namanya kepada nama ini oleh Menteri Besar Kelantan iaitu Y.A.B Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat sebagai tanda penghormatan kepada kaum Hawa, memandangkan majoriti peniaganya terdiri daripada golongan wanita.

#lokasi_kotabharu

Makan nggak makan asal kumpul..

~ Pepatah Jawa

This aircraft was the company demonstrator for Scottish Aviation and is now based at Prestwick where it was built in 1974.

 

"SI BELATOK"

SILAT BETAWI LANGKAH TROKTOK

Jl.H.Dilun No.17 Rt.002 Rw.05

Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan

 

MAEN PUKUL TROKTOK DI ULUJAMI

  

Maen pukul Troktok atau yang di Ulujami biasa disebut dengan "LANGKAH" atau "RONCE" adalah salah satu maen pukul disamping beberapa aliran maen pukul yang ada dan berkembang di Ulujami. Maen pukul ini dibawa ke Ulujami sejak Kong H Dilun mempelajarinya dari Guru Marzuk asal Rawakidang Tangerang. Guru Marzuk adalah seorang guru yang selain dikenal dengan penguasaan teknik-teknik beladiri yang mumpuni beliau juga dikenal dengan kealimannya sebagai seorang ulama. Kong H Dilun merupakan murid angkatan pertama asal Ulujami yang mempelajari maenan ini yang selanjutnya beliau menurunkan kepada anak-anaknya yang salah satu diantaranya adalah H.M.Syukri. Langkah Kong H Dilun belajar kepada Guru Marzuk kemudian diikuti oleh beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya asal Ulujami. Mereka tersebut diantaranya adalah:

 

1. Ki Belum(H.Hablum)

2. Ki Inan

3. Kong Awih,Peninggaran Cipulir

 

Maen pukul yang bagi kebanyakan pemuda betawi khususnya di Ulujami saat itu menjadi semacam menu wajib disamping menu wajib lainnya seperti sholat dan mengaji yang selalu mengisi keseharian mereka. Masyarakat Ulujami yang saat itu pola kehidupannya adalah berkebun/bertani dan juga sebagai penjahit peci(kopiah) tetap berusaha meluangkan waktunya mempelajari maen pukul Troktok ini disela-sela istirahatnya dari kelelahan seharian berkebun/bertani dan menjahit peci.

Alhasil dari sekian banyak murid yang "jadi",Ki Belum adalah salah satu murid asal Ulujami yang diberi kepercayaan oleh Guru Marzuk untuk mengajarkan ilmu maen pukul ini.(menurut informasi dari beberapa murid senior,Ki Belum menyebarkan/mengajar maen pukul Troktok sampai kedaerah Petojo dan sekitarnya,sedangkan H.Seud bin Guru Marzuk yang saat itu menjabat sebagai seorang wedana didaerah Kebayuran/Peninggaran Kebayuran(sekarang Kebayoran Lama) adalah yang mengajar/menyebarkan didaerah Kebayuran itu sendiri dan sekitarnya(Radio Dalam,Lebak Bulus,Kemang dan Terogong...?).

 

Sementara itu dikediaman Kong H Dilun dimana beliau mengajarkan anak-anaknya kerap kali dikunjungi oleh Ki Belum,Ki Inan maupun Kong Awih. Selain bersilaturahmi biasanya dalam kunjungan mereka tersebut selalu di"bumbui" dengan mengajak H.M.Syukri ber"tukar pikiran",hal ini menjadikan H.M.Syukri selain mendapat pelajaran dari bapaknya juga semakin terasah dengan adanya proses "tukar pikiran tersebut".

Setelah lamanya proses pembelajaran tersebut,H.M.Syukri mulai sering menghabiskan waktunya diluar Ulujami bahkan ia sempat beberapa lama menetap untuk tinggal dibeberapa tempat seperti diKemanggisan(keluarga istrinya). diPasar Baru dan juga di Rawa Bengkel Cengkareng(keluarga kakak-kakaknya) hingga akhirnya ia diminta untuk kembali menetap diUlujami oleh keluarga dan kerabat.

Sekembalinya H.M.Syukri di Ulujami banyak para pemuda menyambutnya dengan minta diajari maen pukul Troktok kepadanya dikarenakan antara lain banyaknya tokoh/guru maen pukul Troktok di Ulujami yang telah wafat juga lantaran adanya perintah dari salah seorang kiai besar diUlujami(KH.Mansur Fathi bin H.Abdul Muin bin H.Buang) yang sekembalinya ia dari "mukim"di tanah suci Mekkah yang menyemangati para pemuda untuk mempelajari maen pukul sebagai salah satu kewajiban membela diri,keluarga dan kampung halamannya.

Sejak itu sanak saudara dan kerabat banyak yang berniat untuk belajar. H.M.Syukri dalam menerima murid-muridnya biasanya ia memerintahkan kepada sicalon murid untuk terlebih dahulu mempelajarinya dari tempat/guru lainnya dengan alasan untuk menghormati para guru yang masih ada.penampilan maen pukul Troktok pernah dalam suatu kesempatan ditampilkan distasiun TVRI pada tahun 80-an atas undangan Bapak Eddy Nalapraya.

 

Maen pukul Troktok yang diajari H.M.Syukri kepada murid-muridnya ini dimulai dengan "JURUS"(biasa disebut dengan "JURUS ANGIN") yang terdiri dari 4 jurus dasar diantaranya adalah:

1. Jurus Pukul

2. Jurus Deprok

3. Jurus Kancut/Bentak

4. Jurus Kepang/Seliwa

 

Lalu setelah menguasai 4 jurus tersebut lalu dilanjutkan dengan LANGKAH atau rangkaian dari jurus-jurus dasar,yang dimulai dengan langkah 2 dan ditutup dengan langkah 1 berikut susunannya:

1. Langkah 2 Kurung

2. Langkah 3 Kurung

3. Langkah 4 Totok/Colong

4. Langkah 5, terbagi menjadi 2

a. Langkah 5 Sangkol

b. Langkah 5 Tetes

5. Langkah 1, juga terbagi menjadi dua

a. Langkah 1 Silo Macan

b. Langkah 1 Ngayak.

 

Dan setelah murid dinilai telah "licin" penguasaannya atas jurus dan langkah,barulah ia diberi gerak-gerak sambut/aplikasi.

 

Berikut beberapa nama/istilah dalam sambut;

1. Kancut/Bentak

2. Patah kaki

3. Cekikan

4. Guntingan

5. Kelim

6. (n)jiret

7. Patah pinggang

8. Junjang

9. Limbang

10. Sabet kaki

12. Bendung Dll

Yang masing-masing gerak sambut tersebut mempunyai bukaannya masing-masing mengimbangi bukaan lawan. Karena pada dasarnya "setiap kunci pasti ada bukaannya".

 

Sementara untuk permainan senjata dalam hal ini H.M.Syukri tidak mengajarkan secara khusus melainkan senjata mengikuti/mengiringi gerak dan jurus. Adapun permainan toya yang diciptakan oleh Kong Awih(konon terciptanya permainan toya ini lantaran kejadian bentrok antara Kong Awih dengan beberapa polisi belanda pada saat itu.yang melahirkan gerak-gerak spontan dalam bertahan dan menyerang) diperkenalkan H.M.Syukri kepada murid-muridnya,namun tidak dijadikan sebagai pelajaran utama.

 

Gerak jurus,langkah dan sambut yang diajarkan oleh H.M.Syukri kepada murid-muridnya lebih ditekankan pada permainan akal yang dibarengi dengan kecepatan dan ketepatan(murni teknik). Akal dalam merespon gerak lawan yang menghasilkan gerak spontan yang cepat dan tepat dalam melancarkan serangan balik kepada lawan dan usaha menempatkan pada posisi selalu siap dalam menghadapi serangan lawan selanjutnya. Akal dalam pengertian pengalaman, wawasa dan pngetahuan. Pada tahap inilah seorang murid dituntut/dipancing mencari akal bagaimana meladeni lawan dakam posisi yang selalu menguntungkan yang di Ulujami dikenal dengan istilah "Beronce" atau "Ronce" yang diartikan dengan "Selalu sambung tak terputus layaknya anyaman rantai"("semakin banyak akalnya,semakin banyak bukaannya"). Juga pada tahap ini pula H.M.Syukri memberikan kebebasan kepada murid-muridnya untuk menghasilkan gerak-gerak yang spontan dalam menghadapi serangan yang tidak terpaku pada apa yang selama ini diajarkan. Untuk lebih lanjutnya beliau memberikan penilaian mana yang boleh dipakai dan mana yang tidak dengan prinsip pakai,"mana yang menguntungkan dan tinggalkan mana yang merugikan". Serta memberikan pilihan-pilihan tersebut kepada murid-muridnya.

 

Sedangkan ritual "Ngonde" pada maenan ini yang dijadikan sebagai penutup keseluruhan pelajaran maen pukul ini mulai ditinggalkan oleh H.M.Syukri sejak beliau mulai mengajarkan maen pukul ini.

 

Beberapa hal penting yang selalu diajarkan H.M.Syukri,antara lain:

1. Semua jenis dan aliran maen pukul itu baik dan bagus semua. Tinggal bagaimana

yang mempelajari mengamalkannya(Kong H Dilun).

2. Tinggalkan yang sekiranya merugikan bagi kita, dan pakai yang sekiranya

menguntungkan bagi kita.

3. Ambil yang ada didepan mata, Jangan kejar yang jauh.

4. Jangan pernah meng"ecer"/"keteng" jika menghadapi situasi yang berbahaya,

langsung "borong" saja. dll.

 

Mengingat sejarah maen pukul Troktok di Ulujami dari dulu hanya disampaikan dari mulut kemulut saja tanpa ada pencatatan yang jelas mengenai ini. Akhirnyapun beresiko melahirkan beberapa versi cerita/sejarahnya, begitu pula pada susunan sanad/silsilah pada maenan ini. berikut beberapa versi sanad/silsilah yang ada dikenal diUlujami;

 

A. 1. GURU MARZUK

2. -Kong H dilun -Ki Belum -Kong awih -Ki Inan

3. H.M.Syukri

 

B. 1. Lie Ceng Oek

2. Guru Marzuk

3. -Kong H.Dilun -Ki Belum -Kong Awih -Ki Inan

4. H.M.Syukri.

  

Dari 2 versi sanad/silsilah yang ada dan dikenal di Ulujami,sanad yang pertama(A) lebih diyakini keakuratannya dibandingkan dengan versi kedua(B). Adapun penyebutan nama besar Lie Ceng Oek yang notabene BEKSI pada sanad/silsilah versi 2(B) semata mencoba menampilkan apa adanya sesuai dengan apa yang ada dan berkembang di Ulujami,tanpa ada maksud lain/tertentu.

 

Berikut beberapa nama murid-murid senior yang tersisa dan masih aktif di Ulujami;

1. M.Nashri bin H.M.Syukri(Bang Nashri)

2. Otong al Hasan bin Acing S(Bang Otong)

3. Aini bin M.Dahlan(Bang Aini)

4. Suryadi(Bang Ewa)

5. Adang Kurnia(Bang Engkur)

 

Akhirnya tulisan ini hadir dimaksudkan sebagai pelengkap dan sekaligus sebagai koreksi atas kekhilafan-kekhilafan pada catatan saya di Facebook yang dicopaskan ke Sahabatsilat.Com dan situs lainnya,meskipun tidak tertutup kemungkinan pada tulisan inipun terdapat beberapa kesalahan mengingat data-data yang minim dan tradisi lisan dalam penyampaiannya selama ini.

Setidaknya,hadirnya tulisan ini semoga menjadi motivasi generasi muda khususnya betawi untuk lebih mencintai budayanya sendiri agar dirinya tidak menjadi "asing" ditengah ruang redup dengan sorot lampu yang kerlap-kerlip...kerlap-kerlip...kerlapnyapun kerlip...

 

Ulujami,13 10 10

Lukman Syukri

Diposkan oleh silat troktok

Santiago Muñoz Machado, director de la RAE y presidente de la ASALE, ha recibido en la sede institucional en Madrid a una delegación de la Comisión Europea encabezada por Céline Gauer, directora general del Grupo de Trabajo para la Recuperación y la Resiliencia de la Comisión Europea. En el encuentro, en el que también ha participado Cristina Gallach, comisionada especial para la Alianza por la Nueva Economía de la Lengua del Gobierno de España, se han tratado los avances en el proyecto Lengua Española e Inteligencia Artificial (LEIA) y otros trabajos de la Academia en materia de digitalización.

El director de la Real Academia Española, Santiago Muñoz Machado, ha mantenido un encuentro con el ministro de Educación y Cultura de Uruguay, Pablo da Silveira. La visita a la sede institucional de la RAE ha tenido lugar tras el viaje que el pasado mes el director de la academia española realizó a la Academia Nacional de Letras de Uruguay como parte de la acción panhispánica que desarrolla la RAE desde la presidencia de la Asociación de Academias de la Lengua Española (ASALE).

1 2 ••• 4 5 7 9 10 ••• 79 80