View allAll Photos Tagged jajan
Reposando en el muelle de Moaña al fondo el monte JaJan.
Playa de Meira al fondo.
Resting on the dock of Moaña in the background the mount JaJan.
A sampler platter of three traditional sweet cakes from Indonesia: Bika Ambon (yellow), Klepon (white/green) and Kue Lapis (brown/white). Arranged on a wooden block lined with banana leaf.
traditional snack that is originated from Blitar ( part of east Java province ). Opak is also known as "jajan tempo dulu" / snack which was very popular long time ago. Opak is made of an organic ingredients such as rice flour , coconut milk , sugar without adding any preservative. I bet most of our traditional food are free from that stuff :). Opak now days has variation on flavor , mine is vanilla flavor.
Kita semua kan memang tahu bahwasanya negeri kita ini secara geografis sudah terkepung air.
Apalagi kalau ditambah guyuran hujan deras dari atas, kiriman air dari puncak, sementara hutan resapan telah jadi deretan vila, bantaran kali jadi pemukiman padat, selokan air bawah tanah kota cuma selebar 60 cm, dan seluruh aliran air penuh sampah.
Jelaslah sudah, banjir tak terhindarkan. Tahunan, kiriman.
Maka jangan salahkan gubernur yang belum 3 bulan memimpin kalau tidak bisa mencegah.
Masalah akut yang diwariskan oleh para pendahulunya, tentu saja tidak bisa disalahkan secara simsalabim sekejap mata.
Justru malang sekali nasib gubernur baru ini, gunung masalah yang telah terbentuk bertahun-tahun akibat kesalahan para pendahulu sebelumnya malah baru meledak begitu beliau menjabat.
Tanggul bendungan jebol, ibukota termasuk istana negara terkepung banjir besar.
Justru saya salut sama Gubernur Jokowi.
Perasaan setiap saat di berita, beliau ada di mana saja, terjun langsung ke lapangan.
Memimpin evakuasi, mengunjungi pengungsi dan memberi bantuan langsung, melayat di beberapa rumah korban secara pribadi, meninjau langsung proses pembetulan tanggul bendungan yang jebol, ikut nyebur di air banjir...
Memangnya ada Gubernur sebelumnya yang mau begitu?
Kok beliau kuat banget dan gak ada capeknya?
Padahal cuaca buruk sekali, mendung terus dan hujan setiap saat, matahari gak kelihatan sehingga suhu udara lebih rendah dari biasanya. Belum lagi air banjir kotor ada di mana-mana.
Duh!
Kalau saya, sudah jelas sebisa mungkin memilih tidak keluar rumah.
Suhu rendah, tetesan hujan, dan air kotor jelas akan menurunkan daya tahan tubuh!
Saya miris banget melhat berita tentang petugas cleaning service yang meninggal terjebak di basement plaza selama dua hari, serta korban yang meninggal karena tersetrum.
Juga bayi-bayi yang diungsikan naik perahu karet dari genting rumahnya, para manula yang memilih bertahan di rumah yang terkepung banjir dan menolak diungsikan karena alasan kesehatan, serta ibu hamil yang pendarahan di tempat pengungsian.
Bertahanlah, dan bersabarlah..
Insya Allah, semoga, musibah besar ini untuk yang terakhir kalinya.
Yang penting, sikap, kebiasaan, dan pola hidup masyarakat juga harus diubah.
Terutama masalah pemukiman dan sampah.
Tentang masalah sampah, bukan hanya warga Jakarta saja yang parah.
Kebiasaan buruk warga di sekitar saya juga sulit dihilangkan.
Banyak sekali warga yang dengan sengaja membawa karung / plastik berisi sampah untuk dibuang ke sungai. Bahkan kalau menyapu halaman rumah, larahannya sengaja diarahkan langsung ke selokan depan rumahnya.
Akhinya yang ketiban sial adalah yang tinggal di pinggir jalan dekat jembatan, termasuk keluarga saya.
Sampah selalu tersumbat di jembatan, dan saat hujan besar turun, rumah jadi ketar-ketir kebanjiran karena luberan air dari selokan yang tersumbat, juga dari jalan yang selalu ditinggikan sehingga sekarang keadaannya lebih tinggi dari pondasi rumah. Dan saat sampah yang tersumbat di jebatan itu ada yang mengkeduk, sampahnya hanya tinggal begitu saja di pinggir jalan sehingga lingkungan dekat rumah saya jadi berasa agak kumuh.
Memang keterlaluan orang-orang yang tinggal di kampung wetan!
Padahal pelajaran tentang membuang sampah di tempat sampah itu sudah diajarkan sejak TK.
Tapi bahkan pada murid-murid saya yang sudah SMP, kebiasaan ini kok ya masih sulit sekali untuk diterapkan.
Tidak terhitung berapa kali saya mengingatkan dan memerintahkan untuk memungut sampah di sekitar meja mereka sebelum pelajaran dimulai, bahkan kadang sampai marah-marah, tapi tetap saja setiap kali mereka jajan sampahnya di buang mak wing gitu aja ke bawah meja atau keluar jendela!
Termasuk beberapa guru juga melakukannya, dengan anggapan ada petugas kebersihan yang akan bertugas menyapunya!
Ayo dunk, kapan kita bisa jadi bangsa yang bersih kalau gitu?
---Saya sendiri sebetulnya bukan orang yang gila bersih atau apa,
tapi justru karena saya tidak suka melakukan pekerjaan bersih-bersih *gak begitu punya waktu juga sih*, maka saya berusaha keras menjaga kebersihan agar tidak perlu sering bersih-bersih. Begitu kan enak tho? *berusaha ngeles alias cari-cari alasan*---
I am a born sucker of native sweets, be it from the Philippines or elsewhere. Sugar and I have a love affair and I am partial to traditional goodies. When in Indonesia, I always am on the lookout for local jajan or snacks. What I discovered this time is dodol Medan, a confection of brown sugar (gula merah), coconut milk (santan), vanilla (vanili), ground sticky rice (tepung ketan) and sesame seens (wijen). I bought this pack from Sidoarjo, East Java and took it all the way to Bali. Delish!
Nusa Dua, Bali, Indonesia
more on my sugar addiction in Have Chocolate, Will Travel at www.colloidfarl.blogspot.com/
Hello everybody, are you missing me? :p
Well, pardon ya, I was quite busy ~
Even wasn't have enough time to reply messages and birthday greetings.
But yeah, Alhamdulillah all done now.
I've attend my sist graduation (I shots many funny scene there, wait for it), being defeated by high school student in story telling competision *hwaaaaa~ if only I could get a trainer! T__~*, my library room have been finish renovated *means more work to do to arrange thousands dusty books, hikz*, and given additional job as teacher in inclusion class for slow learner student, in my school (my headmaster said I'm choosen for my warm and patience. Haaaahhh?? Patient? Didn't he select a wrong person? ^^;;).
Anyway, thank you very much for everyone who kept send me message, leave me comment, and wish me wonderful things, during my absent.
Not yet have enough time to reply for each one, but I try.
And since all of you are far away, I also couldn't treat some real meal or snack. Only able to share these image.
Dedicated especially for Kang Awan, Kang Fatoni, Kang Irawan, Kang Zudi, and Mbak Uchi: Please enjoy it if you can! o:-) o:-) o:-)
Menu List:
1. Ketan Serundeng made by Mommy
2. Apem Asli
3. Pizza-pizzaan
4. Curious Cola
5. Jajan Tahu Gimbal Khas Kudus di Demak (murah banget cuma 4.000 rupiah, padahal kalau di Kudus minimal 7.000 tuh!! :p)
6. Literally Abstract Fanta
7. Kue Kura-kura Kemerahan!
8. Balbel a.k.a Waffle(?)
9. Very-berry Minnie Blackforest
P.S.
(1) Please leave me some note in the image on wich one you choose ^^;;
(2) Sorry, since it's too many, I am too lazy to edit these fothos! However for it cropped!! :p
NB.
(1) Tolong corat-coret pada gambar yang panjenengan pilih ya~
(2) Maap, berhubung potho-nya kebanyakan, aku males ngeditnya! Terserah deh mo bagaimana dipotongnya!! o:-)
Created with fd's Flickr Toys
made of very simple ingredients; grated fresh corn and coconut , sugar , flour , vanilla powder. Wrapped with corn leaves and steamed.
here they are, our traditional ( jajan pasar) snack that I've dreamt for a long time .. Even though the taste was not exactly the same with the one I used to buy, at least I have it now :).
*try on black version*
Jajan Pasar kuliner Nusantara
Salah satu kekayaan kuliner nusantara adalah jajan pasar. Secara bahasa berarti jajanan yang ada di pasar, namun secara kuliner berarti menu makanan kecil yang dikemas secara tradisional berisi bermacam-macam kue dan ditata dalam tampah.
jajan pasar
Jajan pasar...
Pedestrian Trail, Slamet Riyadi Road, Surakarta City.
Jalur pejalan kaki, Jl. Slamet Riyadi, Kota Surakarta.
If I say city-walk, it's means really walk around the city by foot .
And don't worry, in the Solo, there is available pathways that exclusively build for pedestrian, which are shady and pleasant all along the main road!
Shade, lots of trees to cover.
When you tired on the way, please sit on a bench which available at the park on its edges.
And when you thirsty or hungry, please get a snack at the food-stall provided by the street vendors along the edges.
There are also available wifi free along this road, so you may open your notebook and surfing all day long.
This is all thanks to the Mayor Jokowi.
I think, Mr. Mayor does really want people of his city to be healthy, environmentally friendly, socially-minded and support the economy of small people, and to be cultured society.
Walk or bike to go out of the house, reduce pollution.
- And don't be wrong, Mr. Mayor Jokowi himself is give a real example! Every Friday morning, they said, he was always biking to villages, especially which has conflicts to meet people directly and listen to their aspirations -
Meet people and hang out, be open-minded and don't be an introvert!
Cadger, people who works to sell something in the street edges (PKL), are not to be despised or evicted, but to be empowered and laid out for the good of us all: we easily find snacks, small people easily find sustenance-
And you know what being a pedestrian is not boring at all!
This even fun, because along the way we can find a variety of people activity and also cultural performances which are totally of free, no charges at all!!!
* I just have not enough time to explore!!! *
Oh, how I love this city and his Mayor.
No wonder that Mr. Jokowi is now being nominated as the best Mayor of the world!
===========================================================================
Kalau saya bilang city-walk, itu artinya ya benar-benar berjalan keliling kota dengan kaki.
Dan jangan khawatir, di kota Solo memang tersedia jalur khusus untuk pejalan kaki, yang rindang dan menyenangkan.
Teduh, banyak pohon.
Kalau capek berjalan, silakan duduk di bangku taman yang tersedia di tepinya.
Dan kalau haus serta lapar, silakan jajan di food-stall yang disediakan oleh para PKL di sepanjang pinggirannya.
Udah gitu, sepanjang jalan ini full free-wifi. Katanya pernah diadakan pemecahan rekoh ngenet bareng di sana. So santai aja, kalau mau silakan berselancar seharian di sana.
Ini semua berkat Walikota Jokowi.
Saya pikir, Bapak Walikota memang menginginkan rakyatnya sehat, ramah lingkungan, berjiwa sosial dan mendukung ekonomi kerakyatan, serta berbudaya.
Berjalanlah atau bersepeda lah keluar rumah, kurangi polusi.
--dan jangan salah, Bapak Walikota Jokowi ini betul-betul memberi contoh sendiri! Setiap hari jum’at pagi, katanya, beliau selalu bersepeda ke kampung-kampung terutama yang sedang memiliki masalah untuk bertemu langsung dengan rakyat dan mendengarkan aspirasinya--
Temuilah orang-orang dan bergaullah, jangan jadi makhluk introvert.
Pedagang kaki lima atau PKL jangan dimusuhi ataupun digusur, tapi diberdayakan dan ditata demi kebaikan semua –kita gampang cari jajan, rakyat kecil gampang cari rezeki—
Dan jangan salah, kegiatan jalan-jalan ini sama sekali tidak membosankan, asyik malah, karena di sepanjang jalan kita dapat menemukan berbagai aktivitas bahkan pertunjukan budaya gratis-tis-tis!
*saya saja sampai kekurangan waktu*
Oh, betapa saya cinta sama kota ini dan walikotanya.
Tidak heran kalau sekarang Pak Jokowi dan walikota Surabaya, Bu Risma, termasuk dari 3 walikota Indonesia yang terpilih menjadi nominasi walikota terbaik se-dunia!
UBO RAMPE MITONI/TINGKEBAN
(Selamatan Tujuh Bulanan)
Mitoni atau selamatan tujuh bulanan, dilakukan setelah kehamilan seorang ibu genap usia 7 bulan atau lebih. Dilaksanakan tidak boleh kurang dari 7 bulan, sekalipun kurang sehari. Belum ada neptu atau weton (hari masehi + hari Jawa) yang dijadikan patokan pelaksnaan, yang penting ambil hari selasa atau sabtu. Tujuan mitoni atau tingkeban agar supaya ibu dan janin selalu dijaga dalam kesejahteraan dan keselamatan (wilujeng, santosa, jatmika, rahayu).
PERSYARATAN :
1. Bubur 7 macam :
Kombinasi 7 macam; (1) bubur merah (2) bubur putih (3) merah ditumpangi putih, (4) putih ditumpangi merah, (5) putih disilang merah, (6) merah disilang putih, (7) baro-baro (bubur putih diatasnya dikasih parutan kelapa dan sisiran gula jawa).
Bubur putih dimakan oleh sang Ayah. Bubur merah dimakan sang Ibu. Bubur yang lain dimakan sekeluarga.
Bahan;
Bubur putih gurih (dimasak pake santen) dan bubur merah (dimasak pake gula jawa);
Bubur ditaruh di piring kecil-kecil;
2. Gudangan Mateng (sayurnya direbus) :
Bahan ; Sayur 7 macam; harus ada kangkung dan kacang. Kangkung dan kacang panjang jangan dipotong-potong, dibiarkan panjang saja. Semua sayuran direbus.
Bumbu gudangannya pedas.
3. Nasi Megono ; Nasi dicampur bumbu gudangan pedes lalu dikukus.
4. Jajan Pasar ; biasanya berisi 7 macam makanan jajanan pasar tradisional.
5. Rujak ; bumbunya pedas dengan 7 macam buah-buahan.
6. Ampyang ; ampyang kacang, ampyang wijen dll (7 macam ampyang). Apabila kesulitan mendapatkan 7 macam ampyang, boleh sedapatnya saja.
7. Aneka Ragam Kolo ;
Kolo kependem (kacang tanah, singkong, talas), kolo gumantung (pepaya), kolo merambat (ubi/ketela rambat); kacang tanah, singkong, talas, ketela, pepaya. direbus kecuali pepaya. Pepaya yang sudah masak. Masing-masing jenis kolo tidak harus semua, tetapi bisa dipilih salah satu saja. Misalnya kolo kependhem; ambil saja salah satu misalnya kacang tanah. Jika kesulitn mencari kolo yang lain; yang penting ada dua macam kolo ; yakni cangelo; kacang tanah + ketela (ubi jalar).
8. Ketan ; dikukus lalu dibikin bulatan sebesar bola bekel (diameter 3-4 cm); warna putih, merah, hijau, coklat, kuning.
9. Tumpeng nasi putih; kira-kira cukup untuk makan 7 atau 11, atau 17 orang.
10. Telur ; telur ayam 7 butir.
11. Pisang ; pisang raja dan pisang raja pulut masing-masing satu lirang/sisir.
12. Tumpeng tujuh macam warna; tumpeng dibuat kecil-kecil dengan warna yang berbeda-beda. Bahan nasi biasa yang diwarnai.
TATA CARA
Tumpeng ditaruh di atas kalo (saringan santan yang baru). Bawahnya tumpeng dialasi daun pisang. Di bawah kalo dialasi cobek agar kalo tidak ngglimpang. Sisa potongan daun pisang diletakkan di antara cobek dan pantat kalo.
Sayur 7 macam direbus diletakkan mengelilingi tumpeng, letakkan bumbu gudangannya melingkari tumpeng juga. Telur ayam (boleh ayam kampung atau ayam petelur) jumlahnya 7 butir, direbus lalu dikupas, diletakkan mengelilingi tumpeng. Masing-masing telur boleh di belah jadi dua. Pucuk tumpeng dikasih sate yang berisi ; cabe merah, bawang merah, telur utuh dikupas kulitnya, cabe merah besar, tancapkan vertikal. (urutan ini dari bawah ke atas; lihat gambar).
Tusuk satenya dari bambu, posisi berdiri di atas pucuk tumpeng; urutan dari bawah; cabe merah besar posisi horisontal, bawang merah dikupas, telur kupas utuh, bawang merah lagi, paling atas cabe merah besar posisi vertikal.
Pisang, jajan pasar, 7 macam kolo, dan 7 macam ampyang ditata dalam satu wadah tersendiri, namanya tambir atau tampah tanpa bingkai yg lebar.
Tambirnya juga yg baru, jangan bekas. Tampah “pantatnya” rata datar, sedangkan tambir pantatnya sedikit agak cembung.
Tumpeng tujuh macam warna ukuran mini, ditaruh mengelilingi tumpeng besar. Boleh diletakkan di atas sayuran yang mengelilingi tumpeng besar.
Setelah ubo rampe semua selesai disiapkan, maka dimulailah berdoa. Doa boleh dengan tata cara atau agama masing-masing. Inilah fleksibilitas dan toleransi dalam ajaran Jawa.
Berikut ini contoh doa menurut tradisi Jawa;
Diucapkan oleh orang tua jabang bayi (ayah dan ibu);
“Niat ingsun nylameti jabang bayi, supaya kalis ing rubeda, nir ing sambikala, saka kersaning Gusti Allah. Dadiyo bocah kang bisa mikul dhuwur mendhem jero wong tuwa, migunani marang sesama, ambeg utama, yen lanang kadya Raden Komajaya, yen wadon kadya Dewi Komaratih..kabeh saka kersaning Gusti Allah.
Apabila orang tua beragama Islam, setelah doa secara tradisi, lalu bacakan surat Maryam atau surat Yusuf. Pilih di antara keduanya sesuai keinginan hati nurani. Jika feeling anda ingin membaca surat Maryam, biasanya jabang bayi lahir perempuan. Bila yang dibaca surat Yusuf, biasanya jabang bayi lahir laki-laki.
Dalam tradisi Jawa, yang membuat bumbu rujak dilakukan oleh ibu jabang bayi. Jika bumbunya rasanya asin, biasanya jabang bayi lahir perempuan. Bila tidak kasinen (kebanyakan garam), biasanya lahir laki-laki.
Akan tetapi karna teknologi medis sudah sedemikian canggih, sampai ditemukan USG empat dimensi, jenis kelamin bayi sudah dapat diketahui lebih dini.
Acara mitoni atau tingkeban yang kami paparkan di atas adalah tatacara sederhana. Akan tetapi bukan berarti tidak absah, hanya tidak lengkap saja. Sedangkan tatacara yang lengkap yang biasanya masih dilakukan di kraton-kraton dan masyarakat Jawa yang masih kuat memegang tradisi. Rangkaian acara untuk upacara mitoni secara lengkap urut-urutannya yaitu;
Siraman, memasukkan telor ayam kampung di dalam kain calon ibu dilakukan oleh calon bapak, ganti baju tujuh kali, brojolan (memasukkan kelapa gading muda), memutus benang lawe atau lilitan benang (atau janur), memecah wajan dan gayung, mencuri telor dan terakhir kendhuri.
Catatan;
Acara siraman hanya diselenggarakan untuk mitoni anak pertama.
Selamat melaksanakan mitoni atau tingkeban semoga menjadi anak yang linuwih, mikul dhuwur mendhem jero pada orang tua, berguna untuk sesama, masyarakat, agama, dan negara.
ketan uli is one of our traditional snack ( jajan pasar), the ingredients are so simple and easy to make. It made of glutinous rice and shredded coconut. Steamed ,after that mashed finally wrapped with banana leaves until it set.
My late grandparents used to make it in a big amount especially when Eid festival came. She cooked it and then he was the one who mashed it , what a wonderful memory.
* Indonesian steamed coconut cupcakes*
I have been baking many kind of cakes since century :), probably I must try to make my own. . Our traditional snacks are knows as "jajan pasar", literally jajan means snack and pasar means market. Most of them are using simple ingredients and steamed.
And I am starting with this one. When I were on my childhood , I would find them at traditional market, but nowdays they are also available at many hypermarkets. Made of flour, eggs , coconut milk and pandan leaves extract, would fit for evening tea time or as a dessert .
* try on black version .
Der Taj Mahal ist ein 58 Meter hohes und 56 Meter breites Mausoleum das in Agra im indischen Bundesstaat Uttar Pradesh auf einer 100 × 100 Meter großen Marmorplattform errichtet wurde. Der Großmogul Shah Jahan ließ ihn zum Gedenken an seine im Jahre 1631 verstorbene große Liebe Mumtaz Mahal erbauen.
De Taj Mahal is een imposant, wit marmeren mausoleum in Agra (Uttar Pradesh). Shah Jahan, de vijfde heerser van het Mogolrijk, liet het grafmonument tussen 1632 en 1648 bouwen als laatste rustplaats voor zijn geliefde echtgenote Mumtaz Mahal, die in 1631 in het kraambed was overleden. Na de dood van Shah Jahan werden ook diens resten bijgezet in de tombe.
The Taj Mahal is a white marble mausoleum located on the southern bank of Yamuna River in the Indian city of Agra. It was commissioned in 1632 by the Mughal emperor Shah Jahan (reigned 1628–1658) to house the tomb of his favorite wife of three, Mumtaz Mahal.
An old woman in a traditional market sells a traditional Javanese snack made from sticky rice called "ketan lopis".
@ Magelang, Indonesia.
via WordPress ift.tt/1VSQYQm
“Alangkah lucunya negeri ini” mungkin ini adalah ungkapan yang paling benar untuk indonesia. Mengapa? Sebab baru-baru ini, tersiar kabar jika polisi sudah mulai kehilangan akal untuk menilang atau mendapatkan “uang” dari masyarakatnya sendiri.
Saat ini, di cirebon ada kabar menarik tentang polisi. Bahkan mereka di cap sebagai polisi nakal yang kehabisan uang jajan. Mengapa? Karena menilang dengan alasan diluar logika.
Cirebon kota tilang, begitulah judul yang dibuat oleh nitizen yang geram dengan tindakan aparat jalanan tersebut. Sebagai contoh kasus adalah kiriman dari beberapa orang yang kena tilang karena membawa barang karena tidak sesuai dengan fungsi kendaraan. Misalnya saja membawa tas besar yang diletakkan dibagian depan motor beat (Gambar dibawah).
Salah satu yang menjadi perhatian masyarakat adalah mengapa polisi cirebon begitu ganas? Apakah salah membawa barang seperti tas tersebut dibagian depan motor? Lantas, kenapa mesti di tilang? Berikut ini adalah ungkapan dari pengguna facebook yang menjadi sorotan karena ditilang membawa tas di cirebon.
“Polisi gak mikir sama sekali… ketika saya pergi melewati karawang dengan barang bawaan berupa tas beberapa jam yang lalu, ada operasi gede. Namun, karena saya membawa sim dan stnk aktif, maka saya lolos. Namun, lucunya ketika berada di cirebon, dengan barang bawaan saya eh malah kena tilang dengan biaya Rp 250.000, eh buset dah… Alasannya simpel, karena barang terlalu banyak. Padahal saya cuma membawa tas dengan isi yang tidak sampai 5KG keatas.”
polisi menilang barang bawaan tas di cirebon
Kalau kasusnya seperti yang diatas, ya pantes aja jika polisi tidak disukai oleh masyarakat. Bagaimana mau menjadi pengayom masyarakat jika mereka “para oknum” terus-terusan memeras rakyat dengan alasan yang tidak jelas. Ah dasar….
Bukan hanya itu, ada pengguna facebook lain yang kena tilang di cirebon dengan kasus yang hampir sama, namun bedanya. pengguna facebook tersebut menggunakan motor besar. Berikut adalah penjelasan dan gambar nya..
polisi menilang pembawa barang
Bagaimana menutu kalian? Apakah itu harus ditilang atau tidak?
Bukan hanya di facebook, ada juga yang share di instagram. Kali ini bukan dari kalangan anak motor, melainkan dari pengguna mobil. Eh buset, hati-hati jika kalian membawa barang dengan mobil pribadi. di cirebon bisa kena tilang loh. Berikut contohnya…
mobil juga ditilang kalau bawa barang di cirebon
Ya pantes aja kalau orang banyak beranggapan bahwa cirebon kota tilang. Lihat aja dari kasus-kasus tersebut, mereka pasti geram. Dan bahkan ada yang sengaja membuat meme polisi cirebon yang ganas itu loh.
Tapi sebelumnya ini adalah gambar-gambar polisi yang dijadikan masalah di cirebon. Berikut ini adalah berbagai kasusnya..
awas tutup pentil juga bisa jadi masalah di cirebon
pakai shock modif kena tilang
Berikut ini adalah komentar-komentar pedas dari beberapa orang di facebook terkait dengan masalah polisi di cirebon yang menilang sesuka hati mereka..
“Kiriman dari Dedi Sutendi: Ya cukup prihatin ternyata masih banyak oknum yang cari makan di jalan tapi berpakaian polisi, menyedihkan sangat. Liat mental preman berpakaian dinas,,,, ya semoga pada sadar karena uang haram dikasih buat makan keluarganya..”
“Kiriman dari Taufiq Setyo Wie: POLISI TOLOL,..!! Ngga bisa bedain apa KENDARAAN YG DI MODIFIKASI YG SEPERTI APA,..!? Haduuuh pa POLISI CIREBON MAKIN KLIATAN TOLOL,..!malu PA POLISI SAMA MONTIR BENGKEL…mangkanya belajar PA POLISI…sama montir modifikasi,biar tau KENDARAAN SEPERTI APA YG DI MODIFIKASI,..SAMA YG NGGA,..,!PA POLISI GUUUOOOBLLLOOKKK,..!!”
“kiriman dari Randa Andika: Jangankan Cirebon cuk, Polisi MEDAN juga gitu. Bagi pengendara plat Aceh abis dibuatnya, padahal semuanya lengkap termasuk kotak P3K. Bermacam ragam alasan agar mereka bisa dapat UANG HARAM tersebut. Cacad ko !!!”
Nah bagaimana menurut kalian tentang tanggapan beberapa orang yang jengkel tersebut. haha.. tentu bikin kita gemes dan pengen njitak kepala seorang polisi ya.. tapi jangan deh, ntar kena tilang.. Bisa rusak kita.. Polisi kan selalu benar.. Nah, saya akan berikan meme polisi cirebon yang lagi hits tersebut..
tilang kota cirebon di jadikan meme polisi
meme kota cirebon
Yaudah, semoga bermanfaat dan menambah kewaspadaan kalian terhadap oknum-oknum nakal dijalanan ya. Jangan lupa juga untuk share jika ingin membantu sebagian teman-teman kalian agar tidak kena tilang.
#.- Amigaa Mejor Amigaa Hermanaa! Por fiin tee vere el miercoles en mi titulacioon ii despues a tu casa toodo el findesemanaa Limaxeciity porsupuestoo jajan xd utaa mi lokillaa sii tre amoo mas xD adooro las noxes de conversacion qe tenemos por msn por qe la distancia no nos deja vernos pero ahoraa sii nos veremoos ! qe bccn juuroo que cuandi te vea te abraazaree ii no te soltaree mas xD eres lo mejooor tuu RISA ! me encantaa sii extrañoo toodo de tii, los juegos de almuadonazos que teniamos donde terminbaay toa pa la kagaa cuando me piicabaa a xooro tii te golpeeabaa con el peluxee cafee sii erii lo mejor mejor amigaa xd te amoo mi curahuillaa!! (yn) qe sea luego miercoles amigaa xd Siempre juntitoos siempre siempre!
Pelaaoo♥Toñaa!
have dinner by my self, hiks...hiks..
alone in the car...
1 bowl of chicken noodle
1 plate of pangsit
10 tusuk sate ayam
2 bottles of teh botol
Incorrigibly Filipino, I cannot get enough of native delicacies. Rice eaters Southeast Asians are, the best local candies are often made of sweet sticky rice and cooked in reduced caramel of coconut milk and brown sugar. Generically called dodol or jajan in Indonesia, these ones wrapped in coconut leaf and corn husk are perfect for my sugar craving. And what better way to serve them with than hot tea?
at a friend's house in Gang Salya, Nusa Dua, Bali, Indonesia
more pics and journeys in colloidfarl.blogspot.com/
Assorted Indonesian Traditional Snacks.
Served on a big round bamboo tray, lined with banana leaves cut and folded into triangles.
Rias dan Pernikahan Adat Tradisional Jawa –
www.narendraswari.com/rias-pengantin-tradisional/
Pernikahan merupakan peristiwa penting dan sacral dalam kehidupan manusia. Hampir semua pernikahan Adat Tradisional di Indonesia memang terkesan rumit dan ribet, namun memiliki makna ( Filosofi ) yang mendalam. Sehingga membuat banyak pihak yang tetap berupaya melestarikan (nguri-uri) dan menjaga tradisi warisan leluhur ini, ada pula yang muali menyederhanakan/meringkas dengan tetap memakai nuansa Adat masing-masing.
Demikian juga Tata cara Pernikahan Tradisional Adat Jawa. Tata cara Pernikahan dalam adat Jawa sendiri sebenarnya masih terbagi banyak versi menurut daerahnya, yang paling populer adalah Adat Pernikahan Jogja / Yogyakarta dan Adat Pernikahan Solo / Surakarta
Berikut adalah urutan Tata Cara Pernikahan Tradisional Adat Jawa secara umum/garis besarnya.
A. Tata cara sebelum hari “H”-nya:
Jadi agak jauh sebelum pelaksanaan pernikahannya sendiri, ada proses yang harus ditempuh, yaitu :
a. Nontoni
Dalam situasi modern seperti sekarang, mungkin acara ini tidak terlalu relevan lagi.
Nonton = melihat, jadi merupakan upacara untuk melihat calon pasangannya. Ini berkaitan dengan kebiasaan masa lalu, orang yang akan menikah tidak selalu sudah saling mengenal. Maka perlu ada proses untuk saling melihat siapa calonnya. Umumnya hal ini diprakarsai pihak calon pengantin pria. Keluarga si perjaka yang akan diperjodohkan melakukan penyelidikan diam-diam/rahasia ...(dalam bahasa Jawa : dom sumuruping banyu)... tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Setelah adanya “penyeldikan rahasia” dan jelas ttg kondisi gadis yg diincarnya.... diupayakan untuk “mempertemukan” kedua calon ini meski hanya sekilas. Calon Pria bersama keluarga akan bertamu pada keluarga calon wanita... pada saat itu gadis yang diincarnya akan muncul sambil menghidangkan minuman... Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.
b. Lamaran
Tahap inilah secara resmi, keluarga/orang tua perjaka calon pengantin melamar atau meminang gadis pilihannya (jaman dulu pilihan orang tuanya sih..) Pada masa sekarang mungkin acara ini tinggal formalitas saja, karena perjaka dan gadis biasanya sudah saling mengenal dan berpacaran.
Pada kesempatan inilah bertemu kedua pihak keluarga dan dibicarakan rencana untuk meresmikan pernikahan , menentukan “hari baik”.
Tatacaranya kurang lebih sebagai berikut:
Hari dan tanggal yang telah ditetapkan dan dikomunikasikan, utusan dari pihak calon mempelai pria datang ke rumah calon mempelai putri dengan membawa buah tangan berupa jajan/penganan yang terbuat dari ketan (wajik, jadah, rengginang, jenang dsb), yang mengandung makna agar seperti ketan yang lengket sehingga dua pihak ini ke depan menjadi lebih dekat dan akrab....
Setelah duduk dengan tenang, maka wakil dari pihak pria menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk melamar putri dari keluarga ini. Bila lamaran diterima maka kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan acara selanjutnya yaitu upacara peningsetan.
c. Peningsetan
Peningsetan atau singsetan berasal dari kata “singset” (Jawa) artinya ikat kuat, jadi peningsetan dimaksud sebagai upacara pengikat kedua belah pihak terhadap rencana yang disepakati.
Tatacaranya kurang lebih :
Pihak keluarga pria datang ke keluarga pihak putri dengan menghantar/membawa tukon, berupa : Kain batik, bahan kebaya, semekan, perhiasan emas, uang sesuai dengan kemampuan ekonominya, juga makanan/jajanan seperti pada waktu lamaran : jadah, wajik, rengginan, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu jenjang kelapa yang dipikul tersendiri, satu jodoh ayam hidup.
Dalam uapacara meriah, untuk menyambut kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur . Pada acara inilah penentuan hari baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara peningsetan.
Pada zaman sekarang ketiga tahap ini mungkin sudah banyak diringkas dan disederhanakan, namun harapannya maknanya tetap selalu diingat.
B. Tatacara sekitar hari “H”
Dimaksudkan adalah Acara pada tahap pelaksanaan pernikahan itu sendiri, biasanya dimulai 1 hari sebelum Ijab kabul sbb
a. Pasang Tarub
Mantu atau menikahkan anak atau pernikahan adalah hari yang penting dan bahagia, biasanya tuan rumah akan mengundang orang lain untuk ikut mendoakan dan merasakan kebahagiaan itu. Karena akan banyak yang datang maka harus ditambah tempat berupa tratag/tenda. Karena ini hari bahagia, maka tenda/rumah haruslah dihias dengan meriah dan penuh makna. Pada kesempatan inilah orangtua melakukan upacara pasang tarub yaitu dengan memasang “bleketepe”/anyaman daun kelapa yang biasanya utk atap dan perhiasan yang lain, tentu saja secara simbolis, karena seterusnya akan diselesaikan oleh petugas lainnya. Secara adat yang dipasang untuk menghiasi tempat pesta antara lain terdiri dari: Dua batang/ tandan pisang raja yang sudah tua (mulai masak), 2 tandan kelapa gading, untaian padi, tebu hitam/wulung, daun beringin, daun dadap srep, daun lang-alang dsb.
Kalau mau dituruti, masih banyak “uba-rampe” yang disediakan dalam upacara ini, semua mengandung makna, nasehat, doa dan harapan.
b. Nyantri
Nyantri = menjadi santri, yaitu calon pengantin pria dititipkan untuk tinggal dekat dengan keluarga pihak putri. Ini dimaksudkan agar nanti pada saat upacara di hari “H” itu berjalan lancar karena pengantin prianya sudah siap. Disamping itu juga agar calon pengantin pria mengenal lebih dekat dengan keluarga pengantin putri.
c. Upacara Siraman
Siraman berasal dari kata siram yang berarti mandi. Maka siraman adalah memandikan calon pengantin dengan maksud untuk membershkan diri agar menjadi suci dan murni untuk menyambut atau mengahdapi uapacara pernikahan yang sakral itu.
Biasanya disediakan tempat khusus yang didekorasi sedemikian rupa untuk upacara siraman ini, ditempatkan di situ temapayan/gentong/bejana besar berisi air kembang dan siwur/gayung , tempat duduk utk calon mempelai. Sediakan pula kendi yang berisi air nanti untuk membilas siraman oleh kedua orang tua calon memempelai.
Tata Upacaranya kurang lebih:
Calon mempelai/pengantin melakukan sungkeman kepada orang tua (pinisepuh),
Kemudian diantar ke sendang/tempat siraman yang telah disediakan
Satu persatu, bergantian pinisepuh menyirami calon pengantin dengan air bunga setaman dari bejana yang tersedia. Yang terakhir adalah orang tua kandung dan membilas dengan air kendi, setelah itu kendi dibanting hinga pecah oleh orang tua dengan berkata: “Wus pecah pamore !”
Usai Siraman Calon pengantin ini dibawa kembali ke kamar rias dan mulai dipingit. Oleh perias calon pengantin ini akan dipotong/dicukur “sinim”nya. Sinom = rambut lembut di kening....
d. Dodol dhawet
Usai Siraman dan pemotongan sinom, dilanjutkan dengan acara Dodol Dhawet= jualan dhawet/cendol oleh kedua orang tua calon mempelai putri. Pembelinya adalah seluruh hadirin dan panitia yang ada disitu. Maksudnya acara ini kurang lebih: agar Acara pernikahan yang akan dilaksanakan berjalan lancar, meriah seperti orang minum dhawet....
e. Midodareni
Malam menjelang Ijab sering disebut dengan Midodareni, berasal dari kata widadari atau bidadari. Biasanya diadakan kenduri dan tirakatan. Jaman dulu pengantin putri dirawat kecantikanya secara menyeluruh... Maksudnya sebenarnya mempersiapkan diri secara total lahir dan batin.
Upacara Ijab
Yaitu pengesahan pernikahan sesuai dengan agama yang dianut pengantin, dalam Islam: Ijab Kabul, dalam Kristen Katolik : Sakramen Perkawinan dsb. Inilah upacara yang paling sakral sebenarnya dalam upacara pernikahan.
. Panggih/Temu manten
Acara menggambarkan pertmuan pengantin pria dan pengantin putri. Setelah Ijab, pengantin pria kembali ke tempat penantian, pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Dilakukan persiapan seperlunya. Setelah siap, maka dilakukan acar ini. Pengantin Putri menunggu dari dalam gerbang, pengantin pria datang dari luar dengan iringan gendhing Kodok Ngorek, lalu:
• Balangan suruh (lempar sirih)
Mempelai saling melempar sirih
• Wiji dadi, Injak telor
Pengantin Pria menginjak telur dan Pengantin putri kemudian mencuci kaki pengantin pria
• Timbang/pangkon,
Kedua mempelai dipangku oleh ayah mempelai putri, ditimbang, ternyata sama beratnya, artinya, sejak saat ini tidak ada pilih kasih lagi
• Tanem
Mendudukkan kedua pengantin di tahta yang tersedia, diberi kepercayaan untuk hidup mandiri sebagai keluarga.
Tampa kaya/Kacar-kucur
Pengantin pria menuangkan biji-bijian ke pangkuan pengantin putri, lambang penyerahan dan tanggungjawab pengantin pria terhadap keluarganya.
• Dhahar klimah
Saling menyuapi,... saling melayani untuk setia dalam suka dan duka.
• Sungkeman/Ngabekten
Sungkem kedua mempelai kepada orang tua.
Narendraswari Rias Pengantin – di Jogja / Yogyakarta
CP. 0856 4333 0420 / 0811 255 608
Beralamat di Jl. Srandakan KM. 1 Jodog RT. 04 Pandak, Bantul Yogyakarta, Indonesia
Bekerjasama dengan :
FOTO & VIDEO PROSESI ADAT PERNIKAHAN KLASIK TRADISIONAL JAWA bersama UWASIS PHOTOGRAPHY dan CHAN ANDI PHOTO – Melayani Moment Pemotretan Pernikahan Adat Jawa di Seluruh Indonesia – CP : 0857 4359 8263 | 0852 0088 4609 ) www.weddingbookjogja.com