View allAll Photos Tagged PERDESAAN
Desa Wulungsari Kecamatan Selomerto diresmikan menjadi kampung tani. Peresmian tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Wonosobo, Abdul Munir, di sela acara pembukaan kemah bakti penyuluh dan peresmian kampung tani Desa Wulungsari, Senin, 25 Nopember 2013 di balai dusun Mranggen Desa Wulungsari.
Menurut koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Kabupaten Wonosobo, Sutono, dipihnya Wulungsari sebagai kampung tani, sebab di desa ini masyarakatnya telah memiliki kepedulian tinggi, untuk memberdayakan semua potensi yang dimilikinya, baik dari sektor pertanian, perkebunan maupun peternakan, diantaranya dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan menanam sayur atau buah serta beberapa warga membuat kolam ikan di halaman rumahnya masing-masing. Atas inisiasi warga yang positif tersebut, desa Wulungsari belum lama ini juga dinobatkan menjadi kawasan rumah pangan lestari.
Hal tersebut menjadikan desa yang terdiri dari 4 dusun ini terpilih menjadi kampung tani, selain di desa ini juga telah berdiri Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), sehingga bisa lebih meningkatkan aktifitas pertanian serta meningkatkan pendapatan masyarakat petani.
Keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya sendiri, menjadi poin penting dalam kegiatan kampung tani, selain dalam kampung tani juga diharuskan penggunaan pupuk organik, pemanfaatan potensi lokal peternakan, pertanian dan perkebunan, adanya pembentukan lembaga keuangan mikro agraris serta adanya wisata pemancingan.
Keberadaan sektor wisata pemancingan ini, diharapkan bisa memacu sektor lain tumbuh menjadi obyek wisata, sehingga pendapatan masyarakat bisa bertambah, dan sejatinya keberadaan kampung tani diarahkan pada terbentuknya sebuah perkampungan wisata.
Terkait kemah bhakti penyuluh, yang diikuti oleh 172 penyuluh pertanian dan 26 penyuluh kehutanan, Sutono menyampaikan, sasaran utama kegiatan ini adalah sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi oleh petani, yakni kurangnya akses terhadap informasi, permodalan, pasar dan teknologi, sehingga dari kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, petani ke depan mampu meningkatkan kompetensi, mampu mengadopsi teknologi pertanian dengan cepat, serta mengurangi ketergantungan petani terhadap pemerintah. Secara umum petani harus diberdayakan secara berkelanjutan, agar mandiri dan tangguh dalam berusaha tani.
Dalam kegiatan tersebut akan dilakukan penanaman 100 batang buah manggis oleh penyuluh di pekarangan rumah warga dan lahan bebas desa, dengan tujuan untuk mendukung Kecamatan Selomerto sebagai desa penghasil manggis. Selama ini Kecanatan Selomerto, khususnya desa Wilayu, sudah menjadi sentra buah manggis, dimana kulitnya dikupas dan diolah menjadi bubuk, untuk selanjutnya dijual ke PT.Sido Muncul diolah menjadi jamu. Sedang buahnya diolah warga menjadi aneka makanan ringan. Selain itu juga dilakukan penanaman 400 bibit buah jambu biji, yang juga telah memiliki pasar potensial di Agrowisata Soropadan untuk diekspor, selain untuk mendukung program One District One Product (ODOP) yang tengah digencarkan Pemerintah.
Untuk memberikan keteduhan, dalam kemah bhakti yang penyelenggaraannya murni swadaya dari para penuluh, juga akan ditanam 150 batang pohon turi sebagai turus jalan, dengan tinggi tiap batang 80 cm, mulai dari dusun Kacepit sampai ke Plobangan.
Dalam kemah bhakti tersebut, para penyuluh dari 15 Kecamatan akan tinggal di rumah warga, dan malam harinya dilaksanakan berbagai aktifitas seperti pemutaran film tentang pengelolaan pertanian, peternakan dan perkebunan serta penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Sutono menambahkan, poin utama kegiatan ini adalah bisa ikut meningkatkan kebersihan lingkungan desa serta pemanfaatan lahan pekarangan warga untuk tanaman sayur dan buah, sehingga bisa menunjang Wulungsari sebagai kampung tani.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Wonosobo, Abdul Munir, sesaat sebelum memukul kentongan, sebagai tanda simbolis pencanangan kampung tani, meminta agar para penyuluh pertanian menghilangkan ego sektoral-nya, sehingga bisa lebih memberikan pelayanan prima kepada masyarakat petani.
Selain itu, Abdul Munir juga berharap, agar penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, mampu membawa dan menggerakkan seluruh sumber daya pertanian, melalui peningkatkan wawasan penyuluhan dalam bentuk sensitifitas terhadap perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar para penyuluh, kreatifitas untuk menyelesaikan masalah yang timbul di sekitar para penyuluh dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki para penyuluh.
Hal ini penting diperhatikan oleh penyuluh, mengingat begitu banyak perubahan yang telah dan sedang terjadi di lingkungan pertanian, baik pada tingkat individu petani, tingkat lokal, tingkat daerah, nasional, regional maupun internasional, sehingga pelaksanaan penyuluhan pertanian perlu dilandasi oleh pemikiran-pemikiran yang mendalam tentang tantangan masa depan yang dihadapi dengan memberikan jasa informasi baru tentang segala hal yang berkaitan dengan usaha taninya, baik tentang teknologi budidaya pertanian, tentang sarana-sarana produksi, permintaan pasar, harga pasar, cuaca, serangan dan ancaman hama dan penyakit, serta berbagai alternatif usaha tani lain, yang tetap menekankan pada prinsip lokalitas, berorientasi agribisnis, serta didasarkan pada profesionalisme, melalui pendekatan humanistik, dan fokus pada kepentingan petani.
Dorong KUBE Berkembang Jadi LKM
e-wonosobo – Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding beserta rombongan pada (27/12) mengunjungi lokasi bencana di Desa Tieng Kecamatan Kejajar. Selain itu, kunjungan kerja juga menengok kemajuan UMKM Wonosobo, Penyerahan bantuan rumah layak huni serta melihat lebih dekat realisasi program Kelompok Usaha Bersama (Kube) Kementrian Sosial.
Saat berada di Desa Tieng, Karding mengunjungi beberapa lokasi, diantaranya lokasi banjir bandang, jembatan menuju Dieng serta melakukan dialog dengan korban pengungsi baik anak-anak maupun dewasa.
Setelah itu, Karding bersama rombongan komisi VIII DPR RI melanjutkan perjalanan ke Desa Siwuran dan Desa Sitiharjo Kecamatan Garung. Dilokasi ini secara simbolis Karding menyerahkan bantuan rumah layak huni kepada warga kurang mampu. Menurutnya, dalam program ini diberikan 100 rumah dengan jumlah bantuan tiap rumah 10 juta tersebar di 4 desa di dua Kecamatan di Wonosobo.
“Program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga utamanya menyangkut kebutuhan papan (pemukiman),” kata Karding.
Sedangkan untuk program Kelompok Usaha Bersama (kube), karding beserta rombongan mengunjungi Kube Kembang Sae yang berlokasi terpencil di Dusun Panto Lor Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran. Kube ini tercatat mengukir prestasi sebagai Kube terbaik di Provinsi Jawa Tengah pada 2010. Dalam kesempatan tersebut juga hadir, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kemensos RI, Teguh Rahardjo serta para pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Jateng dan Kabupaten Wonosobo.
Karding menyampaikan, kunjungan rombongan komisi 8 tersebut bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan operasional kube yang memperoleh dana bantuan dari Kemensos RI. Dengan melihat langsung maka akan lebih jelas mengenai alokasi dana bantuan tersebut.
“ Kita hanya ingin memastikan, apakah benar-benar dana dipergunakan sebagaimana mestinya atau sebaliknya,”katanya.
Setelah melihat lebih dekat, Karding mengaku salut. meski berada di pelosok dengan kondisi sarana infrastruktur jalan yang cukup memprihatinkan Kube Kembang Sae mampu menunjukkan prestasi serta perkembangan yang membanggakan.
“Saya berharap agar semua anggota Kube Kembang Sae dapat melanjutkan kerja keras agar lebih maju dan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga dengan perkembangan yang signifikan,”katanya.(ali/sct)
Selain itu, lanjut dia, Kube didorong bisa memproyeksikan menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sehingga dapat menyalurkan modal bergulir kepada masyarakat. (rase)
Dorong KUBE Berkembang Jadi LKM
e-wonosobo – Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding beserta rombongan pada (27/12) mengunjungi lokasi bencana di Desa Tieng Kecamatan Kejajar. Selain itu, kunjungan kerja juga menengok kemajuan UMKM Wonosobo, Penyerahan bantuan rumah layak huni serta melihat lebih dekat realisasi program Kelompok Usaha Bersama (Kube) Kementrian Sosial.
Saat berada di Desa Tieng, Karding mengunjungi beberapa lokasi, diantaranya lokasi banjir bandang, jembatan menuju Dieng serta melakukan dialog dengan korban pengungsi baik anak-anak maupun dewasa.
Setelah itu, Karding bersama rombongan komisi VIII DPR RI melanjutkan perjalanan ke Desa Siwuran dan Desa Sitiharjo Kecamatan Garung. Dilokasi ini secara simbolis Karding menyerahkan bantuan rumah layak huni kepada warga kurang mampu. Menurutnya, dalam program ini diberikan 100 rumah dengan jumlah bantuan tiap rumah 10 juta tersebar di 4 desa di dua Kecamatan di Wonosobo.
“Program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga utamanya menyangkut kebutuhan papan (pemukiman),” kata Karding.
Sedangkan untuk program Kelompok Usaha Bersama (kube), karding beserta rombongan mengunjungi Kube Kembang Sae yang berlokasi terpencil di Dusun Panto Lor Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran. Kube ini tercatat mengukir prestasi sebagai Kube terbaik di Provinsi Jawa Tengah pada 2010. Dalam kesempatan tersebut juga hadir, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kemensos RI, Teguh Rahardjo serta para pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Jateng dan Kabupaten Wonosobo.
Karding menyampaikan, kunjungan rombongan komisi 8 tersebut bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan operasional kube yang memperoleh dana bantuan dari Kemensos RI. Dengan melihat langsung maka akan lebih jelas mengenai alokasi dana bantuan tersebut.
“ Kita hanya ingin memastikan, apakah benar-benar dana dipergunakan sebagaimana mestinya atau sebaliknya,”katanya.
Setelah melihat lebih dekat, Karding mengaku salut. meski berada di pelosok dengan kondisi sarana infrastruktur jalan yang cukup memprihatinkan Kube Kembang Sae mampu menunjukkan prestasi serta perkembangan yang membanggakan.
“Saya berharap agar semua anggota Kube Kembang Sae dapat melanjutkan kerja keras agar lebih maju dan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga dengan perkembangan yang signifikan,”katanya.(ali/sct)
Selain itu, lanjut dia, Kube didorong bisa memproyeksikan menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sehingga dapat menyalurkan modal bergulir kepada masyarakat. (rase)
- May Day Petani beraksi di tengah Hutan
Momentum Mey Day atau hari buruh internasional, kemarin (1/5) diperingati petani dari tiga desa di Kecamatan Sapuran dengan menggelar aksi di tengah hutan. Ratusan petani yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria ( AGRA) bersama dengan Front Mahasiswa Nasional ( FMN) menuntut pemerintah memperhatikan nasib kaum buruh di Indonesia dan hak kelola hutan bagi petani miskin yang tinggal di sekitar hutan.
Peringatan mayday oleh para petani ini, dipusatkan di perempatan jalan di tengah hutan Desa Ngadikerso, ratusan petani membawa makanan berupa nasi tumpeng dan lauk pauk. Setelah berkumpul, diawali dengan doa bersama dan orasi secara bergiliran dari masing-masing ketua kelompok tani.Intinya mereka mendesak kepada pemerintah memperhatikan nasib buruh tani, untuk diberikan peluang mengelola sumberdaya hutan, untuk memajukan nasib petani.
Koordinator Aksi Muhammad Tafhim mengatakan, aksi tersebut di gelar dalam rangka memperingati hari buruh international dan syukuran kelompok tani pengelola hutan. Peringatan ini, bentuk dukungan kepada kaum pekerja sedunia, sebab hingga hari ini pekerja atau buruh masih berupah rendah dan belum mendapat perlakukan yang adil dari pemerintah.
“petani punya kepentingan mendukung gerakan buruh sebab, hampir semua anak petani menjadi buruh di perkotaan lantaran lahan petani di perdesaan semakin sempit.Petani dan pekerja harus bersatu sebab mempunyai hubungan yang kuat,”katanya.
Dengan terus mempertahankan tanah garapan, kata Tafhim, petani akan sejahtera, pemuda desa tidak perlu menjadi buruh di kota, maka jumlah tenaga kerja murah yang tersedia akan berkurang dan pasti akan menyebabkan naiknya upah buruh.
“maka pemerintah mempunyai kewajiban memberikan peluang kepada petani di seputar hutan, mengelola hutan agar petani sejahtera,”katanya.
Tafhim mengemukakan, Kabupaten Wonosobo merupakan kabupaten yang memiliki wilayah yang didominasi oleh pegunungan dan kawasan hutan. Dari 154 desa dan 70 persennya di Wonosobo berada pada perbatasan langsung dengan kawasan hutan.
“sebanyak 80 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo adalah petani,”katanya.
Hal ini, kata Tafhim, menunjukkan betapa dekatnya para petani dengan kehidupan hutan. Ketiadaan lahan mengakibatkan masyarakat sekitar hutan yang bekerja sebagai petani melakukan pengelolaan lahan demi mencukupi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan kebutuhan sosial ekonominya.
“ Petani memang merupakan profesi yang paling dekat dengan kehidupan hutan. Namun ironisnya banyak di antara mereka sama sekali tidak bisa menikmati hasil dari kekayaan hutan,”katanya
Sementara itu, anggota FMN Wonosobo Aan HM dalam orasinya menyebutkan sebagai Ormas Mahasiswa, dengan segala kerendahan hati selalu menegaskan perjuangannya yang bertalian erat dengan gerakan buruh, untuk terus menopang kampanye kelas buruh atas kesejahteraan dan jaminan sosial yang dirampas oleh pengusaha.
“ rendahnya upah yang diterima oleh klas buruh, akan berdampak pada rendahnya akses anak-anak buruh dan pemuda untuk mengecap dunia pendidikan,” katanya.(rase)
Dorong KUBE Berkembang Jadi LKM
e-wonosobo – Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding beserta rombongan pada (27/12) mengunjungi lokasi bencana di Desa Tieng Kecamatan Kejajar. Selain itu, kunjungan kerja juga menengok kemajuan UMKM Wonosobo, Penyerahan bantuan rumah layak huni serta melihat lebih dekat realisasi program Kelompok Usaha Bersama (Kube) Kementrian Sosial.
Saat berada di Desa Tieng, Karding mengunjungi beberapa lokasi, diantaranya lokasi banjir bandang, jembatan menuju Dieng serta melakukan dialog dengan korban pengungsi baik anak-anak maupun dewasa.
Setelah itu, Karding bersama rombongan komisi VIII DPR RI melanjutkan perjalanan ke Desa Siwuran dan Desa Sitiharjo Kecamatan Garung. Dilokasi ini secara simbolis Karding menyerahkan bantuan rumah layak huni kepada warga kurang mampu. Menurutnya, dalam program ini diberikan 100 rumah dengan jumlah bantuan tiap rumah 10 juta tersebar di 4 desa di dua Kecamatan di Wonosobo.
“Program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga utamanya menyangkut kebutuhan papan (pemukiman),” kata Karding.
Sedangkan untuk program Kelompok Usaha Bersama (kube), karding beserta rombongan mengunjungi Kube Kembang Sae yang berlokasi terpencil di Dusun Panto Lor Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran. Kube ini tercatat mengukir prestasi sebagai Kube terbaik di Provinsi Jawa Tengah pada 2010. Dalam kesempatan tersebut juga hadir, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kemensos RI, Teguh Rahardjo serta para pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Jateng dan Kabupaten Wonosobo.
Karding menyampaikan, kunjungan rombongan komisi 8 tersebut bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan operasional kube yang memperoleh dana bantuan dari Kemensos RI. Dengan melihat langsung maka akan lebih jelas mengenai alokasi dana bantuan tersebut.
“ Kita hanya ingin memastikan, apakah benar-benar dana dipergunakan sebagaimana mestinya atau sebaliknya,”katanya.
Setelah melihat lebih dekat, Karding mengaku salut. meski berada di pelosok dengan kondisi sarana infrastruktur jalan yang cukup memprihatinkan Kube Kembang Sae mampu menunjukkan prestasi serta perkembangan yang membanggakan.
“Saya berharap agar semua anggota Kube Kembang Sae dapat melanjutkan kerja keras agar lebih maju dan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga dengan perkembangan yang signifikan,”katanya.(ali/sct)
Selain itu, lanjut dia, Kube didorong bisa memproyeksikan menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sehingga dapat menyalurkan modal bergulir kepada masyarakat. (rase)
- May Day Petani beraksi di tengah Hutan
Momentum Mey Day atau hari buruh internasional, kemarin (1/5) diperingati petani dari tiga desa di Kecamatan Sapuran dengan menggelar aksi di tengah hutan. Ratusan petani yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria ( AGRA) bersama dengan Front Mahasiswa Nasional ( FMN) menuntut pemerintah memperhatikan nasib kaum buruh di Indonesia dan hak kelola hutan bagi petani miskin yang tinggal di sekitar hutan.
Peringatan mayday oleh para petani ini, dipusatkan di perempatan jalan di tengah hutan Desa Ngadikerso, ratusan petani membawa makanan berupa nasi tumpeng dan lauk pauk. Setelah berkumpul, diawali dengan doa bersama dan orasi secara bergiliran dari masing-masing ketua kelompok tani.Intinya mereka mendesak kepada pemerintah memperhatikan nasib buruh tani, untuk diberikan peluang mengelola sumberdaya hutan, untuk memajukan nasib petani.
Koordinator Aksi Muhammad Tafhim mengatakan, aksi tersebut di gelar dalam rangka memperingati hari buruh international dan syukuran kelompok tani pengelola hutan. Peringatan ini, bentuk dukungan kepada kaum pekerja sedunia, sebab hingga hari ini pekerja atau buruh masih berupah rendah dan belum mendapat perlakukan yang adil dari pemerintah.
“petani punya kepentingan mendukung gerakan buruh sebab, hampir semua anak petani menjadi buruh di perkotaan lantaran lahan petani di perdesaan semakin sempit.Petani dan pekerja harus bersatu sebab mempunyai hubungan yang kuat,”katanya.
Dengan terus mempertahankan tanah garapan, kata Tafhim, petani akan sejahtera, pemuda desa tidak perlu menjadi buruh di kota, maka jumlah tenaga kerja murah yang tersedia akan berkurang dan pasti akan menyebabkan naiknya upah buruh.
“maka pemerintah mempunyai kewajiban memberikan peluang kepada petani di seputar hutan, mengelola hutan agar petani sejahtera,”katanya.
Tafhim mengemukakan, Kabupaten Wonosobo merupakan kabupaten yang memiliki wilayah yang didominasi oleh pegunungan dan kawasan hutan. Dari 154 desa dan 70 persennya di Wonosobo berada pada perbatasan langsung dengan kawasan hutan.
“sebanyak 80 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo adalah petani,”katanya.
Hal ini, kata Tafhim, menunjukkan betapa dekatnya para petani dengan kehidupan hutan. Ketiadaan lahan mengakibatkan masyarakat sekitar hutan yang bekerja sebagai petani melakukan pengelolaan lahan demi mencukupi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan kebutuhan sosial ekonominya.
“ Petani memang merupakan profesi yang paling dekat dengan kehidupan hutan. Namun ironisnya banyak di antara mereka sama sekali tidak bisa menikmati hasil dari kekayaan hutan,”katanya
Sementara itu, anggota FMN Wonosobo Aan HM dalam orasinya menyebutkan sebagai Ormas Mahasiswa, dengan segala kerendahan hati selalu menegaskan perjuangannya yang bertalian erat dengan gerakan buruh, untuk terus menopang kampanye kelas buruh atas kesejahteraan dan jaminan sosial yang dirampas oleh pengusaha.
“ rendahnya upah yang diterima oleh klas buruh, akan berdampak pada rendahnya akses anak-anak buruh dan pemuda untuk mengecap dunia pendidikan,” katanya.(rase)
Dorong KUBE Berkembang Jadi LKM
e-wonosobo – Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding beserta rombongan pada (27/12) mengunjungi lokasi bencana di Desa Tieng Kecamatan Kejajar. Selain itu, kunjungan kerja juga menengok kemajuan UMKM Wonosobo, Penyerahan bantuan rumah layak huni serta melihat lebih dekat realisasi program Kelompok Usaha Bersama (Kube) Kementrian Sosial.
Saat berada di Desa Tieng, Karding mengunjungi beberapa lokasi, diantaranya lokasi banjir bandang, jembatan menuju Dieng serta melakukan dialog dengan korban pengungsi baik anak-anak maupun dewasa.
Setelah itu, Karding bersama rombongan komisi VIII DPR RI melanjutkan perjalanan ke Desa Siwuran dan Desa Sitiharjo Kecamatan Garung. Dilokasi ini secara simbolis Karding menyerahkan bantuan rumah layak huni kepada warga kurang mampu. Menurutnya, dalam program ini diberikan 100 rumah dengan jumlah bantuan tiap rumah 10 juta tersebar di 4 desa di dua Kecamatan di Wonosobo.
“Program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga utamanya menyangkut kebutuhan papan (pemukiman),” kata Karding.
Sedangkan untuk program Kelompok Usaha Bersama (kube), karding beserta rombongan mengunjungi Kube Kembang Sae yang berlokasi terpencil di Dusun Panto Lor Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran. Kube ini tercatat mengukir prestasi sebagai Kube terbaik di Provinsi Jawa Tengah pada 2010. Dalam kesempatan tersebut juga hadir, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kemensos RI, Teguh Rahardjo serta para pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Jateng dan Kabupaten Wonosobo.
Karding menyampaikan, kunjungan rombongan komisi 8 tersebut bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan operasional kube yang memperoleh dana bantuan dari Kemensos RI. Dengan melihat langsung maka akan lebih jelas mengenai alokasi dana bantuan tersebut.
“ Kita hanya ingin memastikan, apakah benar-benar dana dipergunakan sebagaimana mestinya atau sebaliknya,”katanya.
Setelah melihat lebih dekat, Karding mengaku salut. meski berada di pelosok dengan kondisi sarana infrastruktur jalan yang cukup memprihatinkan Kube Kembang Sae mampu menunjukkan prestasi serta perkembangan yang membanggakan.
“Saya berharap agar semua anggota Kube Kembang Sae dapat melanjutkan kerja keras agar lebih maju dan mampu meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga dengan perkembangan yang signifikan,”katanya.(ali/sct)
Selain itu, lanjut dia, Kube didorong bisa memproyeksikan menjadi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sehingga dapat menyalurkan modal bergulir kepada masyarakat. (rase)
- May Day Petani beraksi di tengah Hutan
Momentum Mey Day atau hari buruh internasional, kemarin (1/5) diperingati petani dari tiga desa di Kecamatan Sapuran dengan menggelar aksi di tengah hutan. Ratusan petani yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria ( AGRA) bersama dengan Front Mahasiswa Nasional ( FMN) menuntut pemerintah memperhatikan nasib kaum buruh di Indonesia dan hak kelola hutan bagi petani miskin yang tinggal di sekitar hutan.
Peringatan mayday oleh para petani ini, dipusatkan di perempatan jalan di tengah hutan Desa Ngadikerso, ratusan petani membawa makanan berupa nasi tumpeng dan lauk pauk. Setelah berkumpul, diawali dengan doa bersama dan orasi secara bergiliran dari masing-masing ketua kelompok tani.Intinya mereka mendesak kepada pemerintah memperhatikan nasib buruh tani, untuk diberikan peluang mengelola sumberdaya hutan, untuk memajukan nasib petani.
Koordinator Aksi Muhammad Tafhim mengatakan, aksi tersebut di gelar dalam rangka memperingati hari buruh international dan syukuran kelompok tani pengelola hutan. Peringatan ini, bentuk dukungan kepada kaum pekerja sedunia, sebab hingga hari ini pekerja atau buruh masih berupah rendah dan belum mendapat perlakukan yang adil dari pemerintah.
“petani punya kepentingan mendukung gerakan buruh sebab, hampir semua anak petani menjadi buruh di perkotaan lantaran lahan petani di perdesaan semakin sempit.Petani dan pekerja harus bersatu sebab mempunyai hubungan yang kuat,”katanya.
Dengan terus mempertahankan tanah garapan, kata Tafhim, petani akan sejahtera, pemuda desa tidak perlu menjadi buruh di kota, maka jumlah tenaga kerja murah yang tersedia akan berkurang dan pasti akan menyebabkan naiknya upah buruh.
“maka pemerintah mempunyai kewajiban memberikan peluang kepada petani di seputar hutan, mengelola hutan agar petani sejahtera,”katanya.
Tafhim mengemukakan, Kabupaten Wonosobo merupakan kabupaten yang memiliki wilayah yang didominasi oleh pegunungan dan kawasan hutan. Dari 154 desa dan 70 persennya di Wonosobo berada pada perbatasan langsung dengan kawasan hutan.
“sebanyak 80 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo adalah petani,”katanya.
Hal ini, kata Tafhim, menunjukkan betapa dekatnya para petani dengan kehidupan hutan. Ketiadaan lahan mengakibatkan masyarakat sekitar hutan yang bekerja sebagai petani melakukan pengelolaan lahan demi mencukupi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan kebutuhan sosial ekonominya.
“ Petani memang merupakan profesi yang paling dekat dengan kehidupan hutan. Namun ironisnya banyak di antara mereka sama sekali tidak bisa menikmati hasil dari kekayaan hutan,”katanya
Sementara itu, anggota FMN Wonosobo Aan HM dalam orasinya menyebutkan sebagai Ormas Mahasiswa, dengan segala kerendahan hati selalu menegaskan perjuangannya yang bertalian erat dengan gerakan buruh, untuk terus menopang kampanye kelas buruh atas kesejahteraan dan jaminan sosial yang dirampas oleh pengusaha.
“ rendahnya upah yang diterima oleh klas buruh, akan berdampak pada rendahnya akses anak-anak buruh dan pemuda untuk mengecap dunia pendidikan,” katanya.(rase)
e-wonosobo - Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Kabupaten Wonosobo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Wonosobo, Rabu (30/5) menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) antara kedua belah pihak. penadatanganan PKS untuk mendukung kerjasama dalam meningkatkan pelayanan kedua belah pihak.
Diharapkan dengan penandatanganan PKS tersebut, setiap pengurus maupun anggota Unit Pelaksana Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (UPK PNPM) Mandiri Perdesaan menjadi lebih mudah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan di BRI.
Kepala Kanwil BRI Jateng-DIY Eko Wahyu Andriastono mengatakan, melalui kerjasama akan ada pelayanan khusus dari BRI kepada setiap pengurus PNPM yang akan melakukan transaksi keuangan, di setiap kantor unit BRI yang ada di Kabupaten Wonosobo.
“Kalau selama ini mereka masih harus mengantre sebagaimana nasabah biasa lainnya, setelah ada perjanjian ini, kami siap melayani di ruang khusus bagi anggota maupun pengurus PNPM,”katanya.
Lebih lanjut, Eko juga menjelaskan, bahwa BRI dengan jaringan kerja terbanyak di Indonesia memiliki jangkauan paling luas hingga ke perdesaan. Seluruh jaringan tersebut sudah terkoneksi secara on line real time karena didukung dengan Teknologi Informasi yang modern.
“Selain itu, standar layanan juga terus disempurnakan sehingga siap melayani layanan perbankan dengan fitur dan produk inovatif yang semakin beragam sejalan dengan ekspektasi dan harapan nasabah,”katanya.
Eko menegaskan bahwa ditandatanganinya PKS ini juga menjadi harapan terwujudnya kerjasama saling menguntungkan, sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan BRI kepada UPK PNPM Perdesaan beserta anggota KSM binaannya, terutama alam mendapatkan layanan perbankan, baik untuk simpanan, pinjaman dan jasa perbankan lainnya.
“Kerjasama diharapkan akan meningkatkan kiprah para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan dan UPK Perdesaan dengan kemudahan-kemudahan yang ada di BRI, sehingga kedua belah pihak mendapat keuntungan,”katanya.
Wakil Bupati Wonosobo, Maya Rosida mengatakan, Kesepakatan menguntungkan tersebut menurut Maya layak diapresiasi mengingat saat ini peran PNPM di Kabupaten Wonosobo sangat terasa manfaatnya.
“Keberadaan PNPM mampu meningkatkan akselerasi pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga melahirkan industri kecil, yang terbukti lebih tahan goncangan di saat krisis menerpa sektor ekonomi,”katanya.
Dengan 23 Ribu lebih UMKM di seluruh Wonosobo, Maya berharap agar pihak PNPM dapat terus melakukan pendampingan, demi menjaga pertumbuhan usaha mereka. Kepada pihak BRI, Maya juga meminta agar dapat memberikan fasilitasi modal lunak untuk para pengusaha UKM.(rase)
Colenak adalah makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari pisang bakar lalu dilabur dengan saos manis gula aren. Colenak banyak ditemui di sekitaran Bandung dan kota, desa di Jawa Barat. Colenak di perdesaan hanya seharga Rp 2500 per porsi, tetapi colenak yang di foto ini adalah colenak di salah satu hotel di Jakarta dimana dua pisang bakar yang masing-masing sebesar dua jari dilaburi saos gula aren yang manis kemudian diatasnya ditaburi potongan kecil dari buah pepaya, melon dan kiwi. Rasanya, waw, luar biasa
Kita dapat menemukan beberapa benda menarik di pojok operator (sound sytem) saat acara keramaian, seperti saat resepsi pernikahan berlangsung di perdesaan. [ We can find some interesting things in the corner of the operator (sound sytem) when the show crowd, such as when a wedding reception taking place in rural areas ] Adobe Stock Gallery at: goo.gl/vv8G84
Pemberian Penghargaan Tokoh Kesehatan dalam Percepatan Pembangunan Perdesaan Sehat di Daerah Terpencil kepada Menkes RI oleh Menteri PDT
Ganjar Pranowo berceramah dalam acara “Refleksi Akhir Tahun : Pembangunan Perdesaan di Jawa Tengah” yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga pada Kamis (20/12/2012). Acara yang membahas RUU Desa ini dihadiri oleh para civitas akademika UKSW dan para perangkat desa dari Salatiga.
Lokasi:
Desa: Lubuk Pandan
Kecamatan: 2x11 Enam Lingkuang
Kabupaten: Padang Pariaman
Propinsi: Sumatra Barat
Gambar menunjukkan saluran irigasi yang sudah kembali normal setelah sebelumnya terputus karena longsor akibat gempa. Proyek rehabilitasi saluran irigasi tersebut merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2010 dengan alokasi dana sebesar Rp 250.548.500. Selain digunakan untuk rehabilitasi saluran sepanjang 620 meter, dana tersebut juga dimanfaatkan untuk normalisasi saluran sekaligus pembangunan bronjong sepanjang 479 m3 sebagai pencegahan erosi. Sebanyak 178 rumah tangga mendapatkan manfaat dari proyek ini karena mendukung kegiatan pertanian mereka.
Latitude: -0.603257697
Longitude: 100.2926647
Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan TA.2011 di Desa Sebelat, yaitu kegiatan Pembangunan rabat beton dengan Volume 2,2X980 m dengan dana BLM Total Rp.253.073.300,-
TEMANGGUNG—Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) 2013-2018 akan lebih menitik beratkan faktor kesejahteraan masyarakat selain peningkatan infrastruktur. RPJMD yang menjadi wadah sekaligus proses perencanaan pembangunan akan diarahkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung pada peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, saat pembukaan Musrenbang RPJMD tahun 2013-2018 yang berlangsung di Gedung Pemuda dan Kebudayaan Temanggung Senin (11/11). Musrenbang dihadiri FKPD, Pimpinan DPRD, Wakil Bupati dan pejabat terkait serta diikuti para pimpinan SKPD, Camat, perwakilan Lurah/ Kepala Desa dan unsur terkait.
“Musrenbang merupakan wahana untuk menyusun RPJMD tahun 2013-2018. Oleh karena itu hendaknya dilaksanakan dengan tertib, lancar, penuh kesungguhan sehingga menghasilkan program kegiatan yang realistis dan berkualitas berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan sasaran akhir untuk peningkatan kesejahteraan,” harapnya.
Dikemukakan, untuk mewujudkan visi tersebut maka pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di tahun 2013-2018 harus meiliki langkah, gerak, arah, semangat dan dinamika yang sama. Berkait hal itu maka Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan tekad pembangunan yang dituangkan dalam motto “ Bersama Membangun Temanggung”.
Kepala Bappeda Temanggung, Bambang Dewantoro menjelaskan, untuk mewujudkan visi terwujudnya Temanggung sebagai daerah agraris berwawasan lingkungan, memiliki masyarakat agamis, berbudaya dan sejahtera dengan pemerintahan yang bersih dijabarkan dalam 6 misi daerah.
Keenam misi daerah tersebut meliputi mewujudkan pertanian modern yang berwawasan lingkungan, mewujudkan masyarakat perdesaan dan perkotaan yang agamis, berbudaya dan sejahtera. Mewujudkan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan.
Disamping itu mewujudkan pendidikan yang berkualitas tanpa meningggalkan kearifan local, mewujudkan budaya sehat dan aksesibilitas kesehatan masyarakat. “Misi lain yang tak kalah pentingnya yakni dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, tidak KKN dan berorientasi pada pelayanan publik,“ ujarnya.
Lebih lanjut diutarakan, pelasanaan pembangunan juga memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari keterkaitan, keseimbangan dan keadilan. Keterkaitan mencakup keterkaitan antar wilayah, antar sector, antar tingkat pemerintahan dan antar pemangku kepentingan pembangunan.
Sedang keseimbangan mencakup keseimbangan antara kepentingan ekonomi, social, budaya dan lingkungan. Untuk prinsip Keadilan diartikan sebagai keadilan antar kelompok masyarakat dan generasi. (zah)
TEMANGGUNG—Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) 2013-2018 akan lebih menitik beratkan faktor kesejahteraan masyarakat selain peningkatan infrastruktur. RPJMD yang menjadi wadah sekaligus proses perencanaan pembangunan akan diarahkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung pada peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, saat pembukaan Musrenbang RPJMD tahun 2013-2018 yang berlangsung di Gedung Pemuda dan Kebudayaan Temanggung Senin (11/11). Musrenbang dihadiri FKPD, Pimpinan DPRD, Wakil Bupati dan pejabat terkait serta diikuti para pimpinan SKPD, Camat, perwakilan Lurah/ Kepala Desa dan unsur terkait.
“Musrenbang merupakan wahana untuk menyusun RPJMD tahun 2013-2018. Oleh karena itu hendaknya dilaksanakan dengan tertib, lancar, penuh kesungguhan sehingga menghasilkan program kegiatan yang realistis dan berkualitas berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan sasaran akhir untuk peningkatan kesejahteraan,” harapnya.
Dikemukakan, untuk mewujudkan visi tersebut maka pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di tahun 2013-2018 harus meiliki langkah, gerak, arah, semangat dan dinamika yang sama. Berkait hal itu maka Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan tekad pembangunan yang dituangkan dalam motto “ Bersama Membangun Temanggung”.
Kepala Bappeda Temanggung, Bambang Dewantoro menjelaskan, untuk mewujudkan visi terwujudnya Temanggung sebagai daerah agraris berwawasan lingkungan, memiliki masyarakat agamis, berbudaya dan sejahtera dengan pemerintahan yang bersih dijabarkan dalam 6 misi daerah.
Keenam misi daerah tersebut meliputi mewujudkan pertanian modern yang berwawasan lingkungan, mewujudkan masyarakat perdesaan dan perkotaan yang agamis, berbudaya dan sejahtera. Mewujudkan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan.
Disamping itu mewujudkan pendidikan yang berkualitas tanpa meningggalkan kearifan local, mewujudkan budaya sehat dan aksesibilitas kesehatan masyarakat. “Misi lain yang tak kalah pentingnya yakni dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, tidak KKN dan berorientasi pada pelayanan publik,“ ujarnya.
Lebih lanjut diutarakan, pelasanaan pembangunan juga memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari keterkaitan, keseimbangan dan keadilan. Keterkaitan mencakup keterkaitan antar wilayah, antar sector, antar tingkat pemerintahan dan antar pemangku kepentingan pembangunan.
Sedang keseimbangan mencakup keseimbangan antara kepentingan ekonomi, social, budaya dan lingkungan. Untuk prinsip Keadilan diartikan sebagai keadilan antar kelompok masyarakat dan generasi. (zah)
Lokasi:
Kecamatan: Gane Timur
Kabupaten: Halmahera Selatan
Propinsi: Maluku Utara
Bangunan sekolah TPQ seluas 6 X 9 meter ini digunakan untuk keperluan kegiatan pendidikan anak-anak warga desa Doko, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009 dengan alokasi dana sebesar Rp 108.900.400. Sebanyak 4 orang guru bersedia mengajar tanpa honor. Fasilitas ini memberikan manfaat bagi 100 pemanfaat dengan mendukung pendidikan untuk anak usia dini.
Latitude: -0.111426024
Longitude: 127.8173656
Lokasi:
Kecamatan: Lintao Buo
Kabupaten: Tanah Datar
Propinsi: Sumatra Barat
Anak-anak di Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat berjalan keluar dari gedung sekolahnya yang baru. Rehabilitasi sekolah taman kanak-kanak (TK) ini merupakan bagian dari program PNPM Perdesaan tahun 2010 dengan alokasi dana sebesar Rp 165.933.500. Selain untuk rehabilitasi bangunan, dana tersebut juga digunakan untuk melengkapi peralatan sekolah dan fasilitas permainan anak. Setiap anak diminta membayar Rp 25 ribu setiap bulannya, kecuali 7 orang anak yang masuk dalam kelompok sangat miskin. Proyek ini telah memberikan dampak pada 39 pemanfaat karena telah mendukung pendidikan di usia dini.
Latitude: -0.450620493
Longitude: 100.7588009
Pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan TA.2010 di Desa Sebelat, yaitu kegiatan Pembuatan Kios Desa Volume 15X5 m dan dana BLM Total Rp.173.983.200,-
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018
Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 7,26 persen, turun menjadi 7,02 persen pada Maret 2018. Sementara itu, persentase
penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 13,47 persen, turun menjadi 13,20 persen pada Maret 2018.
Selama periode September 2017–Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,48 persen. Angka ini naik dibandingkan kondisi September 2017, yaitu sebesar 73,35 persen.
Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, dan gula pasir. Sedangkan komoditi nonmakanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
POSPERA
Mulut, Mata, Telinga dan Hati Rakyat
#POSPERA
#dpcposperakotabekasi
#PACrawalumbu
#poskoperjuanganrakyat
#tolakorba
#PENA98
#indonesia
#posperajawabarat
#RembukNasionalAktivis98
Salam 2 Periode
#selaludukungjokowi2priode
#2019JokowiTetapPresiden
#jokowi
#2019TETAPJOKOWI
#JOKOWI2PRIODE
#jokowidodo
#presidenjokowi
#presidenjokowidodo
#reformasi98
#20tahunreformasi
Source : www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-pen...
Sawah di sekitar perdesaan Tangerang. ~ Paddy fields around Tangerang village areas. (Banten, 03/2009)
Lokasi:
Desa: Wailolong
Kecamatan: Ile Mandiri
Kabupaten: Flores Timur
Anak-anak di Desa Wailolong, Flores Timur dengan bangga berdiri di bangunan sekolah mereka yang baru. Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 dengan alokasi dana sebesar Rp 324.281.200. Selain untuk membangun gedung sekolah seluas 300 meter persegi, dana tersebut juga digunakan untuk melengkapi meja dan bangku sekolah. Tanah yang digunakan merupakan aset desa dan bangunan sekolah mendapatkan dukungan air bersih dari Dinas Pengairan. Gedung TK ini menjadi gedung TK terbaik di seluruh Flores Timur.
Latitude: -8.309877805
Longitude: 122.9327333
Lokasi:
Desa: Nurjihat
Kecamatan: Gene Barat Utara
Kabupaten: Halmahera Selatan
Propinsi: Maluku Utara
Masyarakat di Desa Nurjihat, Kecamatan Gene Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara kini lebih mudah melewati area sekitar wilayah mereka. Masyarakat yang didukung oleh PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009 bersama-sama membangun jalan konstruksi Kayu/Titian dengan sepanjang 384 meter dan lebar 2,20 meter yang dilengkapi dengan konstruksi tiang kayu tinggi 2 m. Jalan tersebut berfungsi sebagai sarana jalan lingkungan dan transportasi menuju dermaga untuk kegiatan ekonomi dan memberikan dampak positif kepada 110 pemanfaat.
Latitude: -0.172760777
Longitude: 127.7430006
Lokasi:
Desa: Pauah Kamba
Kecamatan: Nan Sabaris
Kabupaten: Padang Pariaman
Propinsi: Sumatra Barat
Arena permainan anak-anak di luar gedung taman kanak-tanak (TK) di Desa Pauah Kamba, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatera Barat yang dibangun sebagai bagian PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2010. Pembangunan TK ini menggunakan dana sebesar Rp 195.375.400 yang selain digunakan untuk pembangunan gedung, juga dialokasikan untuk pembelian meubeler dan alat permainan. Sesuai kesepakatan dengan orang tua siswa dan tim pengelola, setiap anak akan membayar iuran sebesar Rp 25 ribu setiap bulannya. Karang Taruna Desa juga turut berkontribusi dengan memberikan sumbangan sebesar 200.000 per bulan untuk keberlanjutan pengelolaan operasional sekolah. Sebanyak 18 pemanfaat dari proyek ini mendapatkan akses pendidikan usia dini dengan lebih baik.
Latitude: -0.659189772
Longitude: 100.2164936
Pengadaan sarana transportasi desa untuk desa Batu Berian kecamatan Serasan melalui PNPM Mandiri Perdesaan TA 2011
Lokasi:
Desa: Parapakanda
Kecamatan: Batang Lomang
Kabupaten: Halmahera Selatan
Propinsi: Maluku Utara
Tambatan perahu di Desa Parapakanda, Kecamatan Batang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara yang digunakan untuk terminal/pemberhentian kendaraan. Fasilitas ini merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009 dengan alokasi dana sebesar Rp 98.377.250. Tiang tambatan perahu terbuat dari beton dan lantai terbuat dari kayu dengan dimensi 24 x 3 meter. Sebanyak 75 pemanfaat mendapatkan dampak positif karena fasilitas mendukung sarana transportasi kegiatan ekonomi, hasil pertanian dan hasil laut masyarakat.
Latitude: -0.64798448
Longitude: 127.379959
Suatu sungai di tengah-tengah perdesaan di Tangerang. ~ A river in the middle of villages at Tangerang. (Banten, 2008-2009)
Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (SPPT PBB-P2) 2017 kepada wajib pajak di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat. Acara tersebut merupakan proses...
terasmetro.com/2017/03/03/ahok-serahkan-sppt-pbb-p2-ke-tr...
Lokasi:
Kecamatan: Salimpaung
Kabupaten: Tanah Datar
Propinsi: Sumatra Barat
Seorang Ibu memeriksakan anaknya di Pondok bersalin desa (polindes) Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pembangunan Polindes dengan panjang 15 meter dan lebar 7 meter tersebut merupakan bagian dari PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2008 dengan alokasi dana Rp 175.819.312. Polindes ini telah memberikan akses kesehatan kepada 100 pemanfaat. Pemeriksaan kesehatan di Polindes ini tidak dipungut biaya dan para ibu dan anak juga mendapat obat-obatan gratis.
Latitude: -0.362466865
Longitude: 100.5767734
Lokasi:
Desa: Lumbukore
Kecamatan: Umalulu
Kabupaten: Sumba Timur
Jalanan di desa Lumbukore, Sumba Timur lebih mudah dilalui oleh warga, termasuk anak-anak, setelah kualitasnya ditingkatkan melalui program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011. Proyek tersebut juga sekaligus memperbaiki kualitas jembatan di desa dengan dana sebesar Rp 288.530.500. Proyek jalan selebar 0.8 meter dan panjang 999 meter ini terletak di dekat jalan utama sehingga mempermudah akses masyarakat.
Latitude: -9.894640151
Longitude: 120.6633377
Lokasi:
Kecamatan: Dua Koto
Kabupaten: Pasaman
Propinsi: Sumatra Barat
Jembatan gantung di wilayah Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dibangun sebagai bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011. Panjangnya 47 meter dengan lebar 1.5 meter sehingga hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor roda dua. Jembatan ini akan menghubungkan Kecamatan Dua Koto dengan jalan raya sehingga mempermudah akses masyarakat. Masyarakat sendiri juga berkomitmen untuk bergotong royong membangun jalan raya sepanjang 150 meter untuk memperkuat akses.
Latitude: 0.414779796
Longitude: 99.90946777
Kementerian kesehatan meluncurkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Jakarta International Expo, Kamis, 31 Agustus 2023, Pagi. Peluncuran ILP memiliki cakupan pelayanan yang lebih luas dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat sebagai wujud implementasi transformasi pelayanan kesehatan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menyatakan bahwa setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Pertama adalah penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Kedua mendekatkan Pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu melalui deteksi dan screening penyakit. Dan ketiga memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan.
Lokasi:
Desa: III Koto
Kecamatan: Rambatan
Kabupaten: Tanah Datar
Propinsi: Sumatra Barat
Masyarakat ramai berinteraksi dan bertransaksi di pasar di Desa III Koto, Kecamatan Rambatan, Tanah Datar, Sumatera Barat. Pasar ini merupakan pasar mingguan yang buka setiap hari Senin, dengan jumlah pedagang 63-80 pedagang, yang merupakan bagian dari proyek PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2008. Luas bangunan pasar 275.625 m2 yang dibangun dengan alokasi dana sebesar Rp 229.006.900. Untuk dana pemeliharaan, setiap pedagang membayar uang retribusi sebesar Rp 2 ribu rupiah sehingga setiap minggunya terkumpul dana sebesar Rp 120 ribu. Masyarakat melakukan pemeliharaan rutin yaitu pembersihan bangunan setiap minggu saat aktivitas pasar selesai dan pengecetan dinding setiap tahun. Total terdapat 275 pemanfaat dalam proyek ini, baik pedagang di pasar maupun masyarakat yang menjadi lebih mudah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan.
Latitude: -0.517952681
Longitude: 100.5431188
Lokasi:
Desa: Sasur
Kecamatan: Kao
Kabupaten: Halmahera Utara
Propinsi: Maluku Utara
Sebuah ruang MCK di Desa Sasur, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara yang merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2007. Alokasi dana proyek sebesar Rp 72.000.000 yang digunakan untuk membangun 6 unit MCK berukuran 3.5 X 2 meter. MCK ini terletak di lokasi terpencil dan sebanyak 30 rumah tangga mendapatkan manfaatnya.
Latitude: 1.237088623
Longitude: 127.8549849
Lokasi:
Desa: Parambahan
Kecamatan: Lima Kaum
Kabupaten: Tanah Datar
Propinsi: Sumatra Barat
Sebuah kendaraan bermotor dengan mudah melalui areal persawahan di Desa Parambahan, Tanah Datar, Sumatera Barat. Jalan tersebut merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan di tahun 2011 dengan dana Rp 248.513.200. Selain mempermudah akses masyarakat dalam mengangkut hasil panennya ke pasar, jalan tersebut juga menghubungkan Desa Parambahan ke desa dan dukuh lain di sekitarnya. Sebanyak 180 kepala keluarga sudah mendapatkan manfaat dari pembangunan jalan ini.
Latitude: -0.453579593
Longitude: 100.5414383
Lokasi:
Desa: Nisa Nulan
Kecamatan: Adonara
Kabupaten: Flores Timur
Masyarakat di Desa Nisa Nulan, Flores Timur bersama-sama menggunakan fasilitas air bersih untuk kegiatan mencuci dan aktivitas sehari-hari. Perbaikan sumur dan fasilitas cuci publik merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 dengan alokasi dana sebesar Rp 23.978.000. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan 3 buah sumur publik yang memberikan manfaat pada 684 kepala keluarga di Desa Nisa Nulan.
Latitude: -8.262045261
Longitude: 123.2078612
Lokasi:
Desa: Padang Bintungan
Kecamatan: Nan Sabaris
Kabupaten: Padang Pariaman
Jembatan kokoh yang terbuat dari beton dibangun oleh masyarakat di Desa Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 dengan alokasi dana sebesar Rp 321.501.000. Panjang jembatan 24 meter dengan lebar 3 meter sehingga mudah dilalui oleh kendaraan roda empat, termasuk juga kendaraan skala besar seperti bus dan truk. Hal ini mendukung dan mempermudah aktivitas ekonomi masyarakat. Sebanyak 3000 rumah tangga telah mendapatkan manfaat dari pembangunan jembatan ini.
Latitude: -0.649970193
Longitude: 100.206314
Bahagia bersama masyarakat yang mampu mengoptimalkan Program Percepatan Infrastruktur Perdesaan di Desa Balekerto, Kec. Kaliangkrik, Magelang. 6 Desember 2013
Lokasi:
Kecamatan: Padang Gelugur
Kabupaten: Pasaman
Propinsi: Sumatra Barat
Masyarakat di Kecamatan Padang Gelugur, Pasaman, Sumatera Barat bersama-sama membangun fasilitas mandi cuci kakus (MCK) di wilayah mereka. Pembangunan MCK ini merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 dengan alokasi dana sebesar Rp 322.241.000. Selain digunakan untuk pembangunan 5 unit MCK seluas 4x6 meter, dana tersebut juga dimanfaatkan untuk pembuatan septictank dan pemasangan instalasi listrik. Sebanyak 50 rumah tangga telah mendapatkan manfaat positif dari pembangunan MCK ini.
Latitude: 0.428098667
Longitude: 100.0512017
Lokasi:
Desa: Pasir Putih
Kecamatan: Kao Teluk
Kabupaten: Halmahera Utara
Propinsi: Maluku Utara
Masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara berjalan menyusuri jalan setapak menuju gereja. Jalan setapak sepanjang 221 meter ini terbuat dari rabat beton dan dibangun sebagai bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2010. Alokasi dana untuk proyek ini adalah Rp 36.157.000. Sebanyak 67 pemanfaat mendapatkan akses ke gereja yang lebih baik dan lebih mudah setelah pembangunan jalan ini.
Latitude: 0.859646811
Longitude: 127.6833881
Lokasi:
Kecamatan: Salimpaung
Kabupaten: Tanah Datar
Propinsi: Sumatra Barat
Sistem air bersih di Desa Koto Tua, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar, Sumatera Barat yang dibangun sebagai bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009. Alokasi dana untuk proyek ini sebesar Rp 136.637.100 yang digunakan untuk rehabilitasi pipa sistem gravitasi sepanjang 2000 meter, pembuatan satu unit bak penampung, dan penyediaan 13 unit keran umum. Masyarakat bersama-sama berkontribusi dalam dana pemeliharaan fasilitas ini sebesar Rp 5000 setiap bulan untuk penggunaan setiap 0-5 m3 air. Sebanyak 321 pemanfaat telah mendapatkan akses air bersih yang lebih baik karena proyek ini.
Latitude: -0.353610066
Longitude: 100.5314111
Lokasi:
Desa: Bobo
Kecamatan: Mandioli Utara
Kabupaten: Halmahera Selatan
Propinsi: Maluku Utara
Air bersih mengalir lancar di Desa Bobo, Kecamatan Mandioli Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara dan dimanfaatkan untuk mencuci pakaian warga. Penyediaan air bersih di wilayah ini merupakan bagian dari program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009 dengan alokasi dana sebesar Rp 58.495.100. Dana tersebut digunakan untuk penyediaan sarana air bersih perpipaan sepanjang 920 meter, bak penampung, dan 10 unit keran umum. Sebanyak 43 rumah tangga mendapatkan akses air bersih yang lebih baik dengan adanya fasilitas ini.
Latitude: -0.676204361
Longitude: 127.2622811