Back to photostream

Cap Go Meh Tampilkan Kesenian Jawa

e-wonosobo – Perayaan Cap Go Meh umat Tri Dharma Wonosobo pada tahun ini tampaknya dirayakan secara sederhana. Pada tahun lalu rangkain Gong Xi Fa Cai ini dihelat meriah nerupa pawai Liongsai dan Barongsai keliling kota. Namun Senin (7/2) malam perayaan hanya diisi sembahyang serta jamuan makan malam di Aula Klenteng.

Perayaan Cap Go Meh Umat Tri Dharma Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo dimulai sekitar pukul 18.00 WIB. Ratusan warga Tionghoa beserta keluarga memadati serambi Klenteng secara bersamaan menggelar sembahyang Cap Go Meh. Setelah proses sembahyang, acara dilanjutkan dengan seni pertunjukan kesenian di Aula Belakang Klenteng.

Pertunjukan dimulai dengan tarian atraktif Liongsai dan Barongsai serta deretan nyanyian dan tarian Tiongkok. Menariknya, dalam seni pertunjukan kesenian dan budaya ini tidak hanya kesenian asal Tiongkok yang dipertontonkan. Namun juga dihelat seni tari tradisional jawa oleh Sanggar Satria serta Break Dance komunitas remaja kota dingin. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan jamuan makan malam dengan menu lontong opor ayam.

Sekretaris Yayasan Tri Dharma Klenteng Hok Hoo Bio, Salim Kardiyanto mengatakan, pada tahun ini perayaan Cap Go Meh dirayakan secara sederhana hanya digelar di komplek Klenteng. Pada tahun sebelumnya, perayaan dihelat lebih meriah dengan arak-arakan linongsai dan Barongsai keliling kota.

“ Tahun ini kita lebih sederhana, hanya jamuan makan malam serta berbagi bingkisan kepada kaum yang lebih tua,”katanya.

Salim mengatakan, Klentengnya memilih tidak mengeluarkan Liongsai dan Barongsai karena sebelumnya sudah ada pihak lain yang merayakan keliling kota. Sehingga umat Tri Dharma memilih perayaan lebih sederhana.

“ Dari Pihak Supermarket kemarin sudah mengeluarkan Liong dan barongsai, kita memilih di komplek Klenteng saja,”katanya.

Usai jamuan makan malam, sejumlah umat Tri Dharma ada yang melakukan sembahyang khusus. Para pelaku sembahyang ini umumnya mereka yang mempunyai shio kurang beruntung pada tahun naga ini. Dengan sembahyang yang dilakukan diharapkan akan mampu menolak balak atau ciong (sial) selama memasuki tahun naga air ini. (rase)

 

639 views
0 faves
0 comments
Uploaded on February 8, 2012
Taken on February 6, 2012