micro.cosmic
Tetesan ....javanesse traditional wedding ritual
TETESAN come from javanese language “ tetes” means to hatch, the ritual is one part of Javanese wedding ritual composition. The both of bridegroom is symbolized as the hatching egg where ready to be brought from hen”s coo. Here the bridegroom parents are symbolized as hen whom protect and care the egg. The ritual tells us a fase where the egg has be a chicken and ready to pass her life by her self and also being the next hen. They have to leave the hen and scratching by her foot to struggle in this time. In the ritual a Javanese wedding ceremony expert paste the egg at bridegroom forehead , then the groom crushs the egg under his foot , and the bride cleans up groom”s leg. Its symbolized both of them have to be in the same way with each duty to pass their life. After that the bridegroom walk together passing the next ritual that tells next life fase. TETESAN berasal dari kata tetes ( bahasa jawa) yang bermakna tetas atau netas , ritual ini adalah salah satu rangkaian ritual kirab penganten adat jawa. Dalam ritual ini kedua pengantin ini di simbolkan dengan sebuah telur yang sedang menetas dan siap keluar dari sarang yang selama ini dierami dan di jaga oleh sang induk. Sang induk di sini bentuk simbolis dari orang tua pengantin.Ritual ini menggambarkan ketika seorang anak harus berpisah dengan orang tuanya untuk mewujud jadi orang tua untuk anaknya kelak, dan saatnya anak ayam mengais dengan kakinya sendiri untuk mencari makan dan melangsungkan kehidupannya. Dalam upacara ini telur di tempelkan ke kening kedua pengantin oleh seorang dukun penganten, kemudian telur diinjak oleh pengantin lelaki hingga pecah mengotori kakinya dan sang pengantin wanita mencuci kaki suaminya hingga bersih . Ini merupakan simbol kebersamaan rumah tangga masing-masing mempunyai peranan yang saling melengkapi. Kemudian kedua pengantin berjalan beriringan untuk melanjutkan ritual pengantin berikutnya yang juga melambangkan suatu fase kehidupan selanjutnya.
Tetesan ....javanesse traditional wedding ritual
TETESAN come from javanese language “ tetes” means to hatch, the ritual is one part of Javanese wedding ritual composition. The both of bridegroom is symbolized as the hatching egg where ready to be brought from hen”s coo. Here the bridegroom parents are symbolized as hen whom protect and care the egg. The ritual tells us a fase where the egg has be a chicken and ready to pass her life by her self and also being the next hen. They have to leave the hen and scratching by her foot to struggle in this time. In the ritual a Javanese wedding ceremony expert paste the egg at bridegroom forehead , then the groom crushs the egg under his foot , and the bride cleans up groom”s leg. Its symbolized both of them have to be in the same way with each duty to pass their life. After that the bridegroom walk together passing the next ritual that tells next life fase. TETESAN berasal dari kata tetes ( bahasa jawa) yang bermakna tetas atau netas , ritual ini adalah salah satu rangkaian ritual kirab penganten adat jawa. Dalam ritual ini kedua pengantin ini di simbolkan dengan sebuah telur yang sedang menetas dan siap keluar dari sarang yang selama ini dierami dan di jaga oleh sang induk. Sang induk di sini bentuk simbolis dari orang tua pengantin.Ritual ini menggambarkan ketika seorang anak harus berpisah dengan orang tuanya untuk mewujud jadi orang tua untuk anaknya kelak, dan saatnya anak ayam mengais dengan kakinya sendiri untuk mencari makan dan melangsungkan kehidupannya. Dalam upacara ini telur di tempelkan ke kening kedua pengantin oleh seorang dukun penganten, kemudian telur diinjak oleh pengantin lelaki hingga pecah mengotori kakinya dan sang pengantin wanita mencuci kaki suaminya hingga bersih . Ini merupakan simbol kebersamaan rumah tangga masing-masing mempunyai peranan yang saling melengkapi. Kemudian kedua pengantin berjalan beriringan untuk melanjutkan ritual pengantin berikutnya yang juga melambangkan suatu fase kehidupan selanjutnya.