Back to photostream

Universal Syndrome at ArtJog 10

Sebuah kritik sosial dalam bentuk karya seni rupa dipaparkan dengan sangat baik oleh Setu Legi dan kawan-kawan melalui karya berjudul Universal Syndrome. Karya ini secara jelas menggambarkan situasi masa kini, di mana kelembutan alam semesta secara nyata berdampingan dengan berbagai perusakan yang dibuat oleh manusia dengan alasan membangun kehidupan. Ini bukan soal gejala universal. Karya ini bercerita tentang fakta yang terjadi saat ini.

Melihat dari bawah, payung berkain tipis yang terbuka lebar itu hampir menutupi langit-langit ruangan. Kesan sesak tadi menjadi sedikit terobati oleh keindahan visual berteknik batik yang muncul dari adanya sorotan cahaya lampu di atasnya. Siluet dari sebuah bintang besar mendominasi bagian tengah payung. Gambar itu diisi oleh garis-garis berwarna coklat tua dan muda, seperti yang biasa terlihat pada penampang sebuah batang pohon yang ditebang. Di sekitar siluet, warna biru muda menjadi latar belakang bagi gambar-gambar rasi bintang. Terdapat deretan teks dengan garis-garis di antara mereka, dan beberapa satelit berukuran kecil yang semuanya berwarna senada dengan kain.

Di dalam karya ini Setu dan kawan-kawan berhasil menghadirkan karya seni bernilai estetika tinggi. Setu mengolah nilai-nilai formalistik dengan sangat baik di samping memunculkan kekuatan ekspresivistik yang memadai. Nilai-nilai formalistik di dalam karya ini dapat dijumpai antara lain dalam penggunaan teknik batik pada payung dan penggunaan tanah liat pada mural, keduanya memperlihatkan kemampuan teknis yang maksimal. Payung yang luasannya dibuat hampir melingkupi keseluruhan ruang itu dapat dianggap sedang menggambarkan alam semesta. Ia ditampilkan melalui teknik batik yang mengekspresikan kelembutan mempesona. Di sekelilingnya, mural dibuat dengan menggunakan tanah coklat yang diguratkan secara kasar untuk mengekspresikan kehidupan yang serba cepat, serba instan, dan nir makna. Keseimbangan dan kuatnya dua aspek formalistik dan ekspresivistik inilah yang mendorong karya ini sehingga dapat dianggap sebagai karya seni berestetika tinggi.

source: aikon.org/gejala-universal-yang-indah/

68 views
0 faves
0 comments
Uploaded on December 8, 2021
Taken on June 13, 2017