Nor Kandir
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
norkandirblog.wordpress.com/2016/09/01/cita-citaku-hafal-...
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
Target Halafan Al-Qur’an
SURAT KE
NAMA SURAT
HAFAL
TINGKATAN DHOBIT
SELURUH
SEBAGIAN
I
II
III
IV
V
1
Al-Fatihah
√
√
2
Al-Baqoroh
√
√
3
Ali Imron
√
√
4
An-Nisa
√
√
5
Al-Maidah
√
√
6
Al-An’am
√
√
7
Al-A`rof
√
√
8
Al-Anfal
√
√
9
At-Taubah
√
√
10
Yunus
√
√
11
Huud
√
√
12
Yusuf
√
√
13
Ar-Ro’d
√
√
14
Ibrohim
√
√
15
Al-Hijr
√
√
16
An-Nahl
√
√
17
Al-Isro’
√
√
18
Al-Kahfi
√
√
19
Maryam
√
√
20
Thoha
√
√
21
Al-Anbiya
√
√
22
Al-Hajj
√
√
23
Al-Mukminun
√
√
24
An-Nur
√
√
25
Al-Furqon
√
√
26
Asy-Syuaro’
√
√
27
An-Naml
√
√
28
Al-Qosos
√
√
29
Al-Ankabut
√
√
30
Ar-Rum
√
√
31
Luqman
√
√
32
As-Sajdah
√
√
33
Al-Ahzab
√
√
34
Saba’
√
√
35
Fatir
√
√
36
Yasin
√
√
37
Ash-Shoffat
√
√
38
Shood
√
√
39
Az-Zumar
√
√
40
Al-Ghofir
√
√
41
Al-Fussilat
√
√
42
Asy-Syuuro
√
√
43
Az-Zukhruf
√
√
44
Ad-Dukhon
√
√
45
Al-Jatsiyah
√
√
46
Al-Ahqof
√
√
47
Muhammad
√
√
48
Al-Fath
√
√
49
Al-Hujurot
√
√
50
Qoof
√
√
51
Adz-Dzariat
√
√
52
Ath-Thur
√
√
53
An-Najm
√
√
54
Al-Qomar
√
√
55
Ar-Rohman
√
√
56
Al-Waqi’ah
√
√
57
Al-Hadid
√
√
58
Al-Mujadilah
√
√
59
Al-Hasyr
√
√
60
Al-Mumtahanah
√
√
61
Ash-Shof
√
√
62
Al-Jumuah
√
√
63
Al-Munafiqun
√
√
64
At-Taghobun
√
√
65
Ath-Tholaq
√
√
66
At-Tahrim
√
√
67
Al-Mulk
√
√
68
Al-Qolam
√
√
69
Al-Haqqoh
√
√
70
Al-Ma’arij
√
√
71
Nuh
√
√
72
Al-Jin
√
√
73
Al-Muzammil
√
√
74
Al-Muddatstsir
√
√
75
Al-Qiyamah
√
√
76
Al-Insan
√
√
77
Al-Mursalat
√
√
78
An-Naba’
√
√
79
An-Naziat
√
√
80
Abasa
√
√
81
At-Takwir
√
√
82
Al-Infithor
√
√
83
Al-Muthoffifin
√
√
84
Al-Insyiqoq
√
√
85
Al-Buruj
√
√
86
Ath-Thoriq
√
√
87
Al-‘Ala
√
√
88
Al-Ghosyiyah
√
√
89
Al-Fajr
√
√
90
Al-Balad
√
√
91
Asy-Syam
√
√
92
Al-Lail
√
√
93
Adh-Dhuha
√
√
94
Al-Insyiroh
√
√
95
At-Tin
√
√
96
Al-Alaq
√
√
97
Al-Qodar
√
√
98
Al-Bayyinah
√
√
99
Az-Zalzalah
√
√
100
Al-Adiyat
√
√
101
Al-Qoriah
√
√
102
At-Takastur
√
√
103
Al-‘Asr
√
√
104
Al-Humazah
√
√
105
Al-Fil
√
√
106
Al-Quroisy
√
√
107
Al-Maun
√
√
108
Al-Kautsar
√
√
109
Al-Kafirun
√
√
110
An-Nashr
√
√
111
Al-Lahab
√
√
112
Al-Ikhlas
√
√
113
Al-Falaq
√
√
114
An-Naas
√
√
Inilah program cita-citanya yang harus dia selesaikan sebelum wisuda. Dia bertekad sebelum wisuda, hafalan Al-Qur’annya selesai dan Hadits Arbain karya An-Nawawi. Sebagai buktinya, dia membuat tabel Target Hafalan Al-Qur’an. Terkesima kita melihatnya. Namun, masih ada di dalam hatinya rasa pesimishingga ia berbisik, “Namun, hal ini sepertinya mustahil. Aku tidak mungkin bisa menyelesaikannya. Mata kuliyah teknik amat sulit dan sukar, belum lagi tugas yang melimpah-ruah, asistensi, dan target IP cumloude untuk lanjut studi S2 di Saudi. Ditambah lagi, aku telah terserang MERIANG* dan PILEK** sehingga ingin segera merajut tali pernikahan.”
[*MERINDUKAN KASIH SAYANG]
[**PENYAKIT INGIN LEKAS KAWIN]
Si dia di sini barangkali adalah kenalan kita, teman kita, atau bahkan kita sendiri. Di tahun-tahun terakhir ini tidak dipungkiri lagi semarak kajian Sunnah di mana-mana sehingga nuansa semangat mempelajari agama semerbak di kampus-kampus, terutama kampus teknik. Nah, melalui tulisan ini, saya hendak memberi sedikit motivasi kepada si dia agar tetap optimis menatap masa depan yang masih rahasia Ilahi.
Pembaca Budiman, mari kita mendengarkan perkataan seorang Imam ahli tafsir, ahli hadits, ahli qiro’ah, ahli fiqih, ahli zuhud, dan ahli ibadah, serta ahli arudh pada zamannya, Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thobari tatkala berkata kepada murid-muridnya.
Beliau berkata, “Apakah kalian bersemangat untuk menulis tafsir Al-Qur’an?”
Muri-murid beliau menjawab, “Berapa jumlah halamannya?”
Beliau menjawab, “30.000 halaman.”
“Wah, umur akan habis sebelum menyelesaikannya,” ujar mereka.
Akhirnya, beliau meringkasnya hanya sekitar 3.000 halaman. Beliau mendiktekan kitab tafsir tersebut selama 7 tahun, dimulai sejak tahun 283 H hingga tahun 290 H. Kemudian, beliau bertanya lagi kepada mereka,
“Apakah kalian bersemangat menulis sejarah dunia sejak Adam hingga zaman kita hari ini?”
“Berapa jumlah halamannya?” tanya mereka. Beliau pun menjawab seperti jawaban pertama dan mereka pun menjawab dengan jawaban yang sama. Maka, beliau bekata,
“Inna lillahi. Sungguh, cita-cita besar itu telah mati!”
Maka, beliau pun meringkasnya seperti yang beliau lakukan terhadap kitab tafsir. Beliau selesai menyusun dan menelitinya kembali dan selesai membacakannya pada hari Rabu, tiga hari menjelang akhir bulan Rabi’ul Akhir tahun 303 H.
Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an adalah pekerjaan yang mulia. Adakah perkataan yang lebih mulia daripada Kalam Allah? Sungguh, perumpamaan perkataan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibanding seluruh perkataan yang ada bagaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibanding seluruh makhlukNya. Tidaklah seseorang menyibukkan diri dengan Al-Qur’an melainkan Dia akan memberi dengan pemberian yang lebih utama melebihi apa yang Dia berikan kepada orang-orang yang berdzikir dan meminta kepadaNya.
Sesungguhnya Neraka itu darokat (bertingkat ke bawah) dan Surga itu darojat (bertingkat ke atas). Setiap penduduk Surga akan diseru, “Bacalah Al-Qur’an dengan mentartilkan bacaanmu lalu naiklah. Sesungguhnya tempatmu di Surga adalah di akhir ayat yang kamu baca sewaktu di dunia!” Atau yang semakna dengan itu. Lantas, Adakah jenis manusia yang bacaannya lebih banyak selain Ahlul Qur’an? Para penghafal Al-Qur’an menghabiskan waktunya untuk menghafalnya, mentadabburi makna ayat-ayatnya, mengamalkannya, lalu memurojaah hafalannya agar tidak hilang. Setiap huruf Al-Qur’an yang mereka baca diganjar dengan satu hasanah dan satu hasanah itu dilipatgandakan menjadi 10 hasanah. Sebab, alif laam miim bukanlah satu huruf. Namun, alif adalah satu huruf, laam adalah satu huruf, dan miim adalah satu haruf. Maka, seseorang yang telah membaca alim laam miim akan mendapatkan 30 hasanah. Barangsiapa datang dengan satu hasanah, maka baginya sepuluh yang semisalnya. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyesal tidak memperbanyak waktu untuk menyelami makna-makna Al-Qur’an, yaitu tatkala beliau berkata, “Sungguh, selama di penjara ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membukakan bagiku banyak sekali makna-makna Al-Qur’an dan prinsip-prinsip ilmu yang banyak diinginkan oleh mayoritas ulama. Aku menyesal telah telah menyia-nyiakan kebanyakan waktuku bukan untuk membahas makna-makna Al-Qur’an.”
Barangkai si dia memiliki keyakinan bahwa dia merasa cukup dengan menghadiri kajian-kajian ilmu dengan duduk manis mendengarkan ceramah ustadz ditambah lagi dengan adanya kajian-kajian agama di radio yang bisa didengarkan dengan mudah sehingga lebih memperkuat keyakinannya akan kecukupan mendapatkan ilmu dari keduanya. Memang benar, ini adalah perkara yang tidak bisa dipungkiri kebenarannya tetapi bila mencukupkan diri hanya dengan itu saja, maka jelas ini keliru. Memang, dia paham dan mengerti bahkan miah-miah apa yang disampaikan ustadz. Namun, untuk berdakwah tidaklah cukup dengan pemahaman saja. Sebab, dakwah butuh hujjah-hujjah, atsar-atsar para shohabat dan tabi’in, serta pendapat para imam yang harus dia hafalkan dan yang paling penting di antara itu adalah hafalan Al-Qur’an. Dengan itulah, hati mad’u bisa tertawan dan apa yang dia sampaikan dengan hafalannya semakin membuat mad`u yakin, meskipun ini tidaklah mutlak.
Terakhir, saya akhiri risalah ini dengan doa penduduk Surga. Semoga saya, antum, dan Si Fulan itu dikumpulkan di dalam Surga Firdaus yang merupakan pertengahan Surga dan Surga yang paling tinggi. Dari sanalah sumber sungai-sungai Surga, baik sungai air tawar, sungai susu yang tidak pernah berubah rasanya, sungai khomr yang lezat bagi peminumnya, atau sungai madu yang tersaring dan di atas Surga Firdauslah terdapat `Arsy ar-Rohman yang Maha Agung. Serta, semoga kita dinikahkan dengan bidadari bermata jeli yang belum tersentuh sebelumnya oleh jin dan manusia yang kerudungnya lebih indah daripada dunia dan seisinya dan aroma wanginya akan memenuhi dunia bila menoleh kepadanya.
“Doa mereka di dalamnya ialah:subhaanakallahummadan salam penghormatan mereka ialah:salaamDan penutup doa mereka ialah:alhamdulillahirabbil aalamiin.”[1]
Surabaya, Mei 2011
Nor Kandir
Artikel norkandirblog.wordpress.com
[1]QS. Yuunus [10]: 10.
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
norkandirblog.wordpress.com/2016/09/01/cita-citaku-hafal-...
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
Cita-Citaku Hafal Al-Qur’an Sebelum Wisuda Teknik
Target Halafan Al-Qur’an
SURAT KE
NAMA SURAT
HAFAL
TINGKATAN DHOBIT
SELURUH
SEBAGIAN
I
II
III
IV
V
1
Al-Fatihah
√
√
2
Al-Baqoroh
√
√
3
Ali Imron
√
√
4
An-Nisa
√
√
5
Al-Maidah
√
√
6
Al-An’am
√
√
7
Al-A`rof
√
√
8
Al-Anfal
√
√
9
At-Taubah
√
√
10
Yunus
√
√
11
Huud
√
√
12
Yusuf
√
√
13
Ar-Ro’d
√
√
14
Ibrohim
√
√
15
Al-Hijr
√
√
16
An-Nahl
√
√
17
Al-Isro’
√
√
18
Al-Kahfi
√
√
19
Maryam
√
√
20
Thoha
√
√
21
Al-Anbiya
√
√
22
Al-Hajj
√
√
23
Al-Mukminun
√
√
24
An-Nur
√
√
25
Al-Furqon
√
√
26
Asy-Syuaro’
√
√
27
An-Naml
√
√
28
Al-Qosos
√
√
29
Al-Ankabut
√
√
30
Ar-Rum
√
√
31
Luqman
√
√
32
As-Sajdah
√
√
33
Al-Ahzab
√
√
34
Saba’
√
√
35
Fatir
√
√
36
Yasin
√
√
37
Ash-Shoffat
√
√
38
Shood
√
√
39
Az-Zumar
√
√
40
Al-Ghofir
√
√
41
Al-Fussilat
√
√
42
Asy-Syuuro
√
√
43
Az-Zukhruf
√
√
44
Ad-Dukhon
√
√
45
Al-Jatsiyah
√
√
46
Al-Ahqof
√
√
47
Muhammad
√
√
48
Al-Fath
√
√
49
Al-Hujurot
√
√
50
Qoof
√
√
51
Adz-Dzariat
√
√
52
Ath-Thur
√
√
53
An-Najm
√
√
54
Al-Qomar
√
√
55
Ar-Rohman
√
√
56
Al-Waqi’ah
√
√
57
Al-Hadid
√
√
58
Al-Mujadilah
√
√
59
Al-Hasyr
√
√
60
Al-Mumtahanah
√
√
61
Ash-Shof
√
√
62
Al-Jumuah
√
√
63
Al-Munafiqun
√
√
64
At-Taghobun
√
√
65
Ath-Tholaq
√
√
66
At-Tahrim
√
√
67
Al-Mulk
√
√
68
Al-Qolam
√
√
69
Al-Haqqoh
√
√
70
Al-Ma’arij
√
√
71
Nuh
√
√
72
Al-Jin
√
√
73
Al-Muzammil
√
√
74
Al-Muddatstsir
√
√
75
Al-Qiyamah
√
√
76
Al-Insan
√
√
77
Al-Mursalat
√
√
78
An-Naba’
√
√
79
An-Naziat
√
√
80
Abasa
√
√
81
At-Takwir
√
√
82
Al-Infithor
√
√
83
Al-Muthoffifin
√
√
84
Al-Insyiqoq
√
√
85
Al-Buruj
√
√
86
Ath-Thoriq
√
√
87
Al-‘Ala
√
√
88
Al-Ghosyiyah
√
√
89
Al-Fajr
√
√
90
Al-Balad
√
√
91
Asy-Syam
√
√
92
Al-Lail
√
√
93
Adh-Dhuha
√
√
94
Al-Insyiroh
√
√
95
At-Tin
√
√
96
Al-Alaq
√
√
97
Al-Qodar
√
√
98
Al-Bayyinah
√
√
99
Az-Zalzalah
√
√
100
Al-Adiyat
√
√
101
Al-Qoriah
√
√
102
At-Takastur
√
√
103
Al-‘Asr
√
√
104
Al-Humazah
√
√
105
Al-Fil
√
√
106
Al-Quroisy
√
√
107
Al-Maun
√
√
108
Al-Kautsar
√
√
109
Al-Kafirun
√
√
110
An-Nashr
√
√
111
Al-Lahab
√
√
112
Al-Ikhlas
√
√
113
Al-Falaq
√
√
114
An-Naas
√
√
Inilah program cita-citanya yang harus dia selesaikan sebelum wisuda. Dia bertekad sebelum wisuda, hafalan Al-Qur’annya selesai dan Hadits Arbain karya An-Nawawi. Sebagai buktinya, dia membuat tabel Target Hafalan Al-Qur’an. Terkesima kita melihatnya. Namun, masih ada di dalam hatinya rasa pesimishingga ia berbisik, “Namun, hal ini sepertinya mustahil. Aku tidak mungkin bisa menyelesaikannya. Mata kuliyah teknik amat sulit dan sukar, belum lagi tugas yang melimpah-ruah, asistensi, dan target IP cumloude untuk lanjut studi S2 di Saudi. Ditambah lagi, aku telah terserang MERIANG* dan PILEK** sehingga ingin segera merajut tali pernikahan.”
[*MERINDUKAN KASIH SAYANG]
[**PENYAKIT INGIN LEKAS KAWIN]
Si dia di sini barangkali adalah kenalan kita, teman kita, atau bahkan kita sendiri. Di tahun-tahun terakhir ini tidak dipungkiri lagi semarak kajian Sunnah di mana-mana sehingga nuansa semangat mempelajari agama semerbak di kampus-kampus, terutama kampus teknik. Nah, melalui tulisan ini, saya hendak memberi sedikit motivasi kepada si dia agar tetap optimis menatap masa depan yang masih rahasia Ilahi.
Pembaca Budiman, mari kita mendengarkan perkataan seorang Imam ahli tafsir, ahli hadits, ahli qiro’ah, ahli fiqih, ahli zuhud, dan ahli ibadah, serta ahli arudh pada zamannya, Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thobari tatkala berkata kepada murid-muridnya.
Beliau berkata, “Apakah kalian bersemangat untuk menulis tafsir Al-Qur’an?”
Muri-murid beliau menjawab, “Berapa jumlah halamannya?”
Beliau menjawab, “30.000 halaman.”
“Wah, umur akan habis sebelum menyelesaikannya,” ujar mereka.
Akhirnya, beliau meringkasnya hanya sekitar 3.000 halaman. Beliau mendiktekan kitab tafsir tersebut selama 7 tahun, dimulai sejak tahun 283 H hingga tahun 290 H. Kemudian, beliau bertanya lagi kepada mereka,
“Apakah kalian bersemangat menulis sejarah dunia sejak Adam hingga zaman kita hari ini?”
“Berapa jumlah halamannya?” tanya mereka. Beliau pun menjawab seperti jawaban pertama dan mereka pun menjawab dengan jawaban yang sama. Maka, beliau bekata,
“Inna lillahi. Sungguh, cita-cita besar itu telah mati!”
Maka, beliau pun meringkasnya seperti yang beliau lakukan terhadap kitab tafsir. Beliau selesai menyusun dan menelitinya kembali dan selesai membacakannya pada hari Rabu, tiga hari menjelang akhir bulan Rabi’ul Akhir tahun 303 H.
Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an adalah pekerjaan yang mulia. Adakah perkataan yang lebih mulia daripada Kalam Allah? Sungguh, perumpamaan perkataan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibanding seluruh perkataan yang ada bagaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibanding seluruh makhlukNya. Tidaklah seseorang menyibukkan diri dengan Al-Qur’an melainkan Dia akan memberi dengan pemberian yang lebih utama melebihi apa yang Dia berikan kepada orang-orang yang berdzikir dan meminta kepadaNya.
Sesungguhnya Neraka itu darokat (bertingkat ke bawah) dan Surga itu darojat (bertingkat ke atas). Setiap penduduk Surga akan diseru, “Bacalah Al-Qur’an dengan mentartilkan bacaanmu lalu naiklah. Sesungguhnya tempatmu di Surga adalah di akhir ayat yang kamu baca sewaktu di dunia!” Atau yang semakna dengan itu. Lantas, Adakah jenis manusia yang bacaannya lebih banyak selain Ahlul Qur’an? Para penghafal Al-Qur’an menghabiskan waktunya untuk menghafalnya, mentadabburi makna ayat-ayatnya, mengamalkannya, lalu memurojaah hafalannya agar tidak hilang. Setiap huruf Al-Qur’an yang mereka baca diganjar dengan satu hasanah dan satu hasanah itu dilipatgandakan menjadi 10 hasanah. Sebab, alif laam miim bukanlah satu huruf. Namun, alif adalah satu huruf, laam adalah satu huruf, dan miim adalah satu haruf. Maka, seseorang yang telah membaca alim laam miim akan mendapatkan 30 hasanah. Barangsiapa datang dengan satu hasanah, maka baginya sepuluh yang semisalnya. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyesal tidak memperbanyak waktu untuk menyelami makna-makna Al-Qur’an, yaitu tatkala beliau berkata, “Sungguh, selama di penjara ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membukakan bagiku banyak sekali makna-makna Al-Qur’an dan prinsip-prinsip ilmu yang banyak diinginkan oleh mayoritas ulama. Aku menyesal telah telah menyia-nyiakan kebanyakan waktuku bukan untuk membahas makna-makna Al-Qur’an.”
Barangkai si dia memiliki keyakinan bahwa dia merasa cukup dengan menghadiri kajian-kajian ilmu dengan duduk manis mendengarkan ceramah ustadz ditambah lagi dengan adanya kajian-kajian agama di radio yang bisa didengarkan dengan mudah sehingga lebih memperkuat keyakinannya akan kecukupan mendapatkan ilmu dari keduanya. Memang benar, ini adalah perkara yang tidak bisa dipungkiri kebenarannya tetapi bila mencukupkan diri hanya dengan itu saja, maka jelas ini keliru. Memang, dia paham dan mengerti bahkan miah-miah apa yang disampaikan ustadz. Namun, untuk berdakwah tidaklah cukup dengan pemahaman saja. Sebab, dakwah butuh hujjah-hujjah, atsar-atsar para shohabat dan tabi’in, serta pendapat para imam yang harus dia hafalkan dan yang paling penting di antara itu adalah hafalan Al-Qur’an. Dengan itulah, hati mad’u bisa tertawan dan apa yang dia sampaikan dengan hafalannya semakin membuat mad`u yakin, meskipun ini tidaklah mutlak.
Terakhir, saya akhiri risalah ini dengan doa penduduk Surga. Semoga saya, antum, dan Si Fulan itu dikumpulkan di dalam Surga Firdaus yang merupakan pertengahan Surga dan Surga yang paling tinggi. Dari sanalah sumber sungai-sungai Surga, baik sungai air tawar, sungai susu yang tidak pernah berubah rasanya, sungai khomr yang lezat bagi peminumnya, atau sungai madu yang tersaring dan di atas Surga Firdauslah terdapat `Arsy ar-Rohman yang Maha Agung. Serta, semoga kita dinikahkan dengan bidadari bermata jeli yang belum tersentuh sebelumnya oleh jin dan manusia yang kerudungnya lebih indah daripada dunia dan seisinya dan aroma wanginya akan memenuhi dunia bila menoleh kepadanya.
“Doa mereka di dalamnya ialah:subhaanakallahummadan salam penghormatan mereka ialah:salaamDan penutup doa mereka ialah:alhamdulillahirabbil aalamiin.”[1]
Surabaya, Mei 2011
Nor Kandir
Artikel norkandirblog.wordpress.com
[1]QS. Yuunus [10]: 10.