asmaradewo
Pantai Mangrove, Kampung Nipah
Kami melewati titi yang terbuat dari bambu, air yang berwarna ke abu-abuan mengelilingi langkah kami. Sebuah pantai hutan bakau yang baru dikelola, sekitar setahun pantai cantik berpasir putih ini mulai menarik wisatawan.
Hutan bakau yang masih terlihat muda tumbuh subur di pesisir pantai, menjadi ciri khas pantai yang bergandengan dengan Pantai Romantis ini. Area pantai ini cukup luas, untuk menampung ribuan wisatawan pun cukup memadai. Dan untuk hari-hari biasa, terutama di Bulan Ramadhan seperti ini, sepi pengunjung. Dan saat kami berada di sana, tak ada seorang wisatawan pun sedang berkunjung di Pantai Mangrove Kampung Nipah.
Pantai hutan mangrove berada di Desa Muara Maimbai, Kecamatan Sei Nagalawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
“Kalau hari besar, ramai pantai ini, Bang. Tapi hari biasa kayak gini, sepi,” terang Ramlan, sepupu saya yang pernah berkunjung ke Pantai Mangrove lebaran tahun lalu.
Ini juga perbedaan wisata pantai di Sumatera Utara dengan Yogyakarta, kalau hari biasa wisatawan tetap ramai berkunjung, apalagi hari-hari besar seperti lebaran, tahun baru, dan libur nasional. Sedangkan di Sumatera Utara, wisatawan hanya ramai berkunjung di hari-hari besar saja.
Untuk mendekati bibir pantai, kami melewati lagi tangga yang terbuat dari bambu. Dari kejauhan hamparan pantai cantik ini sudah terlihat menggoda. Pasir di pantai ini tampak halus dan putih bersih, meskipun tidak landai namun tetap indah dipandang dari samping. Ombaknya cukup tenang, cocok sekali bagi wisatawan yang takut ombak besar untuk mandi di pantai. Sedangkan air pantainya sendiri beninng dan bersih.
Karena masih baru dikelola, Pantai Mangrove masih terjaga kebersihan dan keasriannya. Tentu akan menjadi nilai plus untuk wisata yang masih hijau ini. Di hamparan pasir putih itu berjejer pondok-pondok yang dibuat dari kayu dan beratap rumbia. Meja yang sekaligus kursi di bawahnya itu membuat siapa saja betah berlama-lama duduk menatap keindahan Pantai Mangrove.
Mata kami terpana saat burung bangau putih terbang rendah melayang-layang di permukaan pantai tanpa mengibaskan sayapnya. Dan beberapa menit kemudian ia hinggap di atas tunggul, sepertinya ia sedang memangsa ikan di sepanjang pantai ini. Benar saja setelah mendapatkan seekor ikan di paruhnya ia terbang cukup tinggi, lalu hinggap di antara batang-batang kayu yang menancap kokoh.
Pepohonan yang tumbuh di tepian pantai tidak begitu rindang, membuat matahari begitu garang membakar kulit. Kami hanya memanfaatkan pondok-pondok yang tidak berpenghuni itu. Di pondok itu tertulis Rp 60.000, mungkin itulah harga tarif untuk menyewa. Kalau benar begitu, cukup mahal. Nah, untuk biaya tiket masuk saat kami berkunjung ke sini gratis, sebab tidak ada penjaga atau petugas penjual tiketnya.
“Lebaran lalu tiketnya Rp 15.000, Bang,” ujar Ramlan.
Sebagai informasi penting, karena saya berkunjung ke Pantai Mangrove (Hutan Bakau) ada baiknya saya tuliskan beberapa manfaat hutan bakau yang dikutip dari banner pantai ini. Jadi selain menikmati keindahan pantai mangrove, kita juga paham manfaat dan fungsi hutan bakau yang sengaja ditanam di bibir pantai.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
1. Penahan abrasi air
2. Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan
3. Penahan badai dan angin yang bermuatan garam
4. Menurunkan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
Manfaaat dan fungsi hutan mangrove secara ekonomi antara lain:
1. Tempat rekreasi dan pariwisata
2. Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting dan lainnya.
3. Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera Sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor, dan lain-lain.
4. Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara biologi antara lain:
1. Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan, maupun pengasuhan
2. Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya. Tempat hidup berbagai satwa lain misalnya kera, buaya, burung, dan lain-lain.
Itulah manfaat dan fungsi hutan mangrove (hutan bakau) yang sengaja ditanam di sepanjang pantai ini. Semoga dengan edukasi kecil ini para wisatawan yang berkunjungtak hanya menikmati keindahannya saja, namun memahami manfaat yang luar biasa dari Pantai Hutan Mangrove tersebut.[]
Pantai Mangrove, Kampung Nipah
Kami melewati titi yang terbuat dari bambu, air yang berwarna ke abu-abuan mengelilingi langkah kami. Sebuah pantai hutan bakau yang baru dikelola, sekitar setahun pantai cantik berpasir putih ini mulai menarik wisatawan.
Hutan bakau yang masih terlihat muda tumbuh subur di pesisir pantai, menjadi ciri khas pantai yang bergandengan dengan Pantai Romantis ini. Area pantai ini cukup luas, untuk menampung ribuan wisatawan pun cukup memadai. Dan untuk hari-hari biasa, terutama di Bulan Ramadhan seperti ini, sepi pengunjung. Dan saat kami berada di sana, tak ada seorang wisatawan pun sedang berkunjung di Pantai Mangrove Kampung Nipah.
Pantai hutan mangrove berada di Desa Muara Maimbai, Kecamatan Sei Nagalawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
“Kalau hari besar, ramai pantai ini, Bang. Tapi hari biasa kayak gini, sepi,” terang Ramlan, sepupu saya yang pernah berkunjung ke Pantai Mangrove lebaran tahun lalu.
Ini juga perbedaan wisata pantai di Sumatera Utara dengan Yogyakarta, kalau hari biasa wisatawan tetap ramai berkunjung, apalagi hari-hari besar seperti lebaran, tahun baru, dan libur nasional. Sedangkan di Sumatera Utara, wisatawan hanya ramai berkunjung di hari-hari besar saja.
Untuk mendekati bibir pantai, kami melewati lagi tangga yang terbuat dari bambu. Dari kejauhan hamparan pantai cantik ini sudah terlihat menggoda. Pasir di pantai ini tampak halus dan putih bersih, meskipun tidak landai namun tetap indah dipandang dari samping. Ombaknya cukup tenang, cocok sekali bagi wisatawan yang takut ombak besar untuk mandi di pantai. Sedangkan air pantainya sendiri beninng dan bersih.
Karena masih baru dikelola, Pantai Mangrove masih terjaga kebersihan dan keasriannya. Tentu akan menjadi nilai plus untuk wisata yang masih hijau ini. Di hamparan pasir putih itu berjejer pondok-pondok yang dibuat dari kayu dan beratap rumbia. Meja yang sekaligus kursi di bawahnya itu membuat siapa saja betah berlama-lama duduk menatap keindahan Pantai Mangrove.
Mata kami terpana saat burung bangau putih terbang rendah melayang-layang di permukaan pantai tanpa mengibaskan sayapnya. Dan beberapa menit kemudian ia hinggap di atas tunggul, sepertinya ia sedang memangsa ikan di sepanjang pantai ini. Benar saja setelah mendapatkan seekor ikan di paruhnya ia terbang cukup tinggi, lalu hinggap di antara batang-batang kayu yang menancap kokoh.
Pepohonan yang tumbuh di tepian pantai tidak begitu rindang, membuat matahari begitu garang membakar kulit. Kami hanya memanfaatkan pondok-pondok yang tidak berpenghuni itu. Di pondok itu tertulis Rp 60.000, mungkin itulah harga tarif untuk menyewa. Kalau benar begitu, cukup mahal. Nah, untuk biaya tiket masuk saat kami berkunjung ke sini gratis, sebab tidak ada penjaga atau petugas penjual tiketnya.
“Lebaran lalu tiketnya Rp 15.000, Bang,” ujar Ramlan.
Sebagai informasi penting, karena saya berkunjung ke Pantai Mangrove (Hutan Bakau) ada baiknya saya tuliskan beberapa manfaat hutan bakau yang dikutip dari banner pantai ini. Jadi selain menikmati keindahan pantai mangrove, kita juga paham manfaat dan fungsi hutan bakau yang sengaja ditanam di bibir pantai.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:
1. Penahan abrasi air
2. Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan
3. Penahan badai dan angin yang bermuatan garam
4. Menurunkan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
Manfaaat dan fungsi hutan mangrove secara ekonomi antara lain:
1. Tempat rekreasi dan pariwisata
2. Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting dan lainnya.
3. Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera Sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor, dan lain-lain.
4. Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.
Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara biologi antara lain:
1. Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan, maupun pengasuhan
2. Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya. Tempat hidup berbagai satwa lain misalnya kera, buaya, burung, dan lain-lain.
Itulah manfaat dan fungsi hutan mangrove (hutan bakau) yang sengaja ditanam di sepanjang pantai ini. Semoga dengan edukasi kecil ini para wisatawan yang berkunjungtak hanya menikmati keindahannya saja, namun memahami manfaat yang luar biasa dari Pantai Hutan Mangrove tersebut.[]