weddingbookjogja
rias-pengantin-solo-basahan-111
Makna di Balik Tata Rias ( Paes ) Pengantin Tradisional Jawa
www.narendraswari.com/rias-pengantin-tradisional/
Indonesia memiliki keragaman budaya ( Adat Istiadat Warisan Leluhur ), salah satunya yang terus terjaga kelestariannya adalah Tata Rias Pengantin Tradisional Jawa ( dalam istilah Jawa di sebut Paes ).
Pernikahan tradisional dengan prosesi adat Jawa sering kita jumpai di berbagai event pernikahan kerabat teman dan handaitulan, prosesi pernikahan dengan adat istiadat Jawa juga banyak diminati oleh kalangan selebrities dan kalangan pejabat papan atas Indonesia di berbagai tayangan pernikahan Exclusive yang acap kali di tayangkan secara live di Televisi. Kita bias menikmati suguhan pernikahan klasik tradisional dengan sentuhan budaya khas tradisional Jawa, selain prosesi tata upacara adat yang menarik, apakah anda juga perhatikan khasanah khas budaya tradisional yang tidak kalah menarik, yakni hiasan unik pada riasan wajah pengantin putri serta tata busana tradisional yang dikenakan oleh kedua mempelai.
Hiasan unik pada rias ( paes ) pada wajah pengantin berbeda-beda, sesuai dengan tema upacara adat daerah yang digunakan dalam pesta pernikahan ( seperti Gaya Jogja / Yogyakarta, Solo atau Sunda ). Salah satu pesta pernikahan dengan tema upacara adat Jawa adalah pesta pernikahan dengan upacara adat jawa ( Paes Gaya Jogja dan Paes Solo ).
Dalam pegelaran pesta pernikahan tradisional dengan upacara adat jawa baik dengan upacara adat jawa jogja maupun upacara adat jawa solo, kita akan membahas hiasan-hiasan unik berupa lekukan-lekukan yang berwarna hitam di atas dahi pengantin wanita.
Anda mungkin akan mengira bahwa hiasan ( Paes ) yang berupa lekukan itu hanya hiasan biasa untuk keperluan seni semata. Tentu, lekukan-lekukan itu bukanlah hiasan biasa, karena di setiap lekukan tersebut mengandung makna atau filosofi yang berakar dari nilai nilai tata adat ( kebudayaan ) Jawa.
Lekukan pada dahi pengantin wanita tersebut dinamakan paes ( tat rias pengantin ), yang di gunakan hanya oleh pengantin wanita pada pegelaran prosesi pernikahan adat jawa ( Gaya Yogyakarta atau Solo ).
Paes berarti riasan pengantin adat jawa yang merupakan simbol dari kecantikan dan kedewasaan seorang wanita jawa. Riasan ( paes ) pengantin putrid adat Jawa memiliki beberapa lekukan yang memiliki makna tersendiri di setiap lekuknya.
Berikut adalah makna dari setiap lekuk riasan paes pengantin adat jawa:
1. Gajahan / Panunggul
Lekukan yang berada di tengah – tengah dahi yang di sebut gajahan/penunggul. Lekukan yang berbentuk seperti setengah bulatan ujung telur bebek ini bermakna harapan bahwa seorang wanita akan di tinggikan derajatnya dan akan di hormati.
2. Pengapit
Lekukan yang berada di samping kiri dan kanan penunggul yang di sebut pengapit. Lekukan ini merupakan lambang pendamping, agar rumah tangga yang di bangun dapat dijalani dengan lurus.
3. Penitis
Lekukan yang berada di sebelah kanan dan kiri pengapit yang di sebut penitis. Lekukan yang berbentuk seperti ujung telur ayam ini bermakna bahwa seorang wanita harus tepat dalam menentukan segala sesuatu dalam rumah tangga. Misalnya saja dalam mengatur keuangan rumah tangga, harus tepat agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
4. Godheg
Lekukan yang memperindah cambang yang disebut godheg. Lekukan ini bermakna agar mempelai pria dan wanita dapat saling introspeksi diri dan tidak terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
5. Cithak
Untuk memperindah paes, dipasang hiasan pada tengah-tengah dahi yang disebut cithak. Hiasan yang berbentuk belah ketupat ini bermakna penutup agar terhindar dari perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang lain.
Demikianlah makna dari riasan ( paes ) pada pengantin adat tradisional jawa. Semoga hasil rias tradisional Jawa yang menjadi warisan tradisi adiluhung ini terus terjaga kelestariannya, tidak tergusur oleh perkembangan jaman dan rias modern. Salah satu Tata Rias Pengantin Tradisional Jawa yang berperan aktif menjaga kelestarian Tata Rias Pengantin ( Paes ) Jawa adalah :
Narendraswari Rias Pengantin – di Jogja / Yogyakarta
CP. 0856 4333 0420 / 0811 255 608
Beralamat di Jl. Srandakan KM. 1 Jodog RT. 04 Pandak, Bantul Yogyakarta, Indonesia
Bekerjasama dengan :
FOTO & VIDEO PROSESI ADAT PERNIKAHAN KLASIK TRADISIONAL JAWA bersama UWASIS PHOTOGRAPHY dan CHAN ANDI PHOTO – Melayani Moment Pemotretan Pernikahan Adat Jawa di Seluruh Indonesia – CP : 0857 4359 8263 | 0852 0088 4609 ) www.weddingbookjogja.com
rias-pengantin-solo-basahan-111
Makna di Balik Tata Rias ( Paes ) Pengantin Tradisional Jawa
www.narendraswari.com/rias-pengantin-tradisional/
Indonesia memiliki keragaman budaya ( Adat Istiadat Warisan Leluhur ), salah satunya yang terus terjaga kelestariannya adalah Tata Rias Pengantin Tradisional Jawa ( dalam istilah Jawa di sebut Paes ).
Pernikahan tradisional dengan prosesi adat Jawa sering kita jumpai di berbagai event pernikahan kerabat teman dan handaitulan, prosesi pernikahan dengan adat istiadat Jawa juga banyak diminati oleh kalangan selebrities dan kalangan pejabat papan atas Indonesia di berbagai tayangan pernikahan Exclusive yang acap kali di tayangkan secara live di Televisi. Kita bias menikmati suguhan pernikahan klasik tradisional dengan sentuhan budaya khas tradisional Jawa, selain prosesi tata upacara adat yang menarik, apakah anda juga perhatikan khasanah khas budaya tradisional yang tidak kalah menarik, yakni hiasan unik pada riasan wajah pengantin putri serta tata busana tradisional yang dikenakan oleh kedua mempelai.
Hiasan unik pada rias ( paes ) pada wajah pengantin berbeda-beda, sesuai dengan tema upacara adat daerah yang digunakan dalam pesta pernikahan ( seperti Gaya Jogja / Yogyakarta, Solo atau Sunda ). Salah satu pesta pernikahan dengan tema upacara adat Jawa adalah pesta pernikahan dengan upacara adat jawa ( Paes Gaya Jogja dan Paes Solo ).
Dalam pegelaran pesta pernikahan tradisional dengan upacara adat jawa baik dengan upacara adat jawa jogja maupun upacara adat jawa solo, kita akan membahas hiasan-hiasan unik berupa lekukan-lekukan yang berwarna hitam di atas dahi pengantin wanita.
Anda mungkin akan mengira bahwa hiasan ( Paes ) yang berupa lekukan itu hanya hiasan biasa untuk keperluan seni semata. Tentu, lekukan-lekukan itu bukanlah hiasan biasa, karena di setiap lekukan tersebut mengandung makna atau filosofi yang berakar dari nilai nilai tata adat ( kebudayaan ) Jawa.
Lekukan pada dahi pengantin wanita tersebut dinamakan paes ( tat rias pengantin ), yang di gunakan hanya oleh pengantin wanita pada pegelaran prosesi pernikahan adat jawa ( Gaya Yogyakarta atau Solo ).
Paes berarti riasan pengantin adat jawa yang merupakan simbol dari kecantikan dan kedewasaan seorang wanita jawa. Riasan ( paes ) pengantin putrid adat Jawa memiliki beberapa lekukan yang memiliki makna tersendiri di setiap lekuknya.
Berikut adalah makna dari setiap lekuk riasan paes pengantin adat jawa:
1. Gajahan / Panunggul
Lekukan yang berada di tengah – tengah dahi yang di sebut gajahan/penunggul. Lekukan yang berbentuk seperti setengah bulatan ujung telur bebek ini bermakna harapan bahwa seorang wanita akan di tinggikan derajatnya dan akan di hormati.
2. Pengapit
Lekukan yang berada di samping kiri dan kanan penunggul yang di sebut pengapit. Lekukan ini merupakan lambang pendamping, agar rumah tangga yang di bangun dapat dijalani dengan lurus.
3. Penitis
Lekukan yang berada di sebelah kanan dan kiri pengapit yang di sebut penitis. Lekukan yang berbentuk seperti ujung telur ayam ini bermakna bahwa seorang wanita harus tepat dalam menentukan segala sesuatu dalam rumah tangga. Misalnya saja dalam mengatur keuangan rumah tangga, harus tepat agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
4. Godheg
Lekukan yang memperindah cambang yang disebut godheg. Lekukan ini bermakna agar mempelai pria dan wanita dapat saling introspeksi diri dan tidak terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
5. Cithak
Untuk memperindah paes, dipasang hiasan pada tengah-tengah dahi yang disebut cithak. Hiasan yang berbentuk belah ketupat ini bermakna penutup agar terhindar dari perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang lain.
Demikianlah makna dari riasan ( paes ) pada pengantin adat tradisional jawa. Semoga hasil rias tradisional Jawa yang menjadi warisan tradisi adiluhung ini terus terjaga kelestariannya, tidak tergusur oleh perkembangan jaman dan rias modern. Salah satu Tata Rias Pengantin Tradisional Jawa yang berperan aktif menjaga kelestarian Tata Rias Pengantin ( Paes ) Jawa adalah :
Narendraswari Rias Pengantin – di Jogja / Yogyakarta
CP. 0856 4333 0420 / 0811 255 608
Beralamat di Jl. Srandakan KM. 1 Jodog RT. 04 Pandak, Bantul Yogyakarta, Indonesia
Bekerjasama dengan :
FOTO & VIDEO PROSESI ADAT PERNIKAHAN KLASIK TRADISIONAL JAWA bersama UWASIS PHOTOGRAPHY dan CHAN ANDI PHOTO – Melayani Moment Pemotretan Pernikahan Adat Jawa di Seluruh Indonesia – CP : 0857 4359 8263 | 0852 0088 4609 ) www.weddingbookjogja.com