WANGGI HOEDIYATNO

 

di lahirkan pada tanggal 24 Mei 1988, tepatnya di sebuah blok bekas pertahanan pada zaman belanda bernama Benteng, Desa Pegagan, Kecamantan Palimanan, Kabupaten Cirebon - Jawa Barat, Indonesia. Lahir dengan nama Wanggi Hoediyatno, dan Ia akrab biasa di panggil dengan nama panggung Wanggi Hoed. Ia di besarkan dalam lingkungan keluarga sakinah, mawadah, warohmah dalam kesederhanaan dan bahagia, suka dukapun hadir di dalamnya.

 

Ia lahir bukan dari keluarga yang berlatar belakang dunia seni, Ayahnya adalah pensiunan pegawai negeri (Bank BUMN) yang tegas dan bijak dan Ibunya adalah Ibu rumah tangga yang piawai dalam memasak-masakan di sebuah dapur dan keduanya adalah orang tua yang setia juga harmonis bersama keluarga, Ia anak ke 4 dari 5 bersaudara, Ia salah satu putra dari pasangan suami-istri Rahudi Budiardjo dan Leli Sulaeli.

 

Wanggi seorang anak muda yang gemar berpetualang menjelajahi ruang dan waktu hingga tanpa batas dengan cita dan cinta juga mimpi - mimpinya yang akan terus mengalir serta bergulir mengikuti masanya dan Ia terus belajar serta berjuang untuk masa depan dan akan terus gelisah dalam dunianya dan menjadi diri sendiri.

 

Wanggi tidak pernah berhenti berkesenian, Ia aktif turut serta berpartisipasi dalam berbagai acara/kegiatan kebudayaan dan kesenian serta pelestarian lingkungan baik dalam skala lokal, nasional, maupun international. Wanggi aktif berkesenian sejak kecil, namun dalam dunia seni menggambar dan sempat terhenti, lalu masuk dalam dunia seni kembali hingga-sekarang, Saat ini aktif di dunia seni teater (STSI Bandung) dan seni pantomime (Otodidak) setelah melanjutkan pendidikannya di STSI Bandung dan berproses kreatif bersama kelompok teater independent yaitu Teater Cassanova, Ia terlibat sebagai Aktor, Divisi Propaganda, Jaringan Komunikasi dan juga sebagai Team Artistik panggung, Wanggi juga mendirikan sebuah ruang seni pantomime bersama para seniman pantomime bandung pada tahun 2007, dan kini berperan penting dalam dunia seni pantomime di Bandung, Indonesia bahkan International, ruang itu bernama Imaji Mime Theatre kemudian berevolusi menjadi Mixi Imajimimetheatre Indonesia atas inisiatif dirinya sendiri, Mixi adalah tokoh pantomime yang di perankan oleh Wanggi ketika beraksi di atas panggung (stage/street). Ia kini di kenal sebagai mime artist di dunia seni pantomime di Indonesia dan dunia. Dan Ia juga bersama teman-teman satu kampusnya membentuk sebuah ruang untuk para pecinta/hobby di dunia sepeda yang di beri nama Komunitas Sepeda Kampus Komunis Kampus sebagai penggagas dan pendiri juga pesepeda dengan jenis sepeda (old bike/onthel).

 

Selain aktif di dunia seni teater dan pantomime juga bersepeda, dia juga pernah terlibat di beberapa komunitas seni dan non seni juga organisasi kemasyarakatan. Dia seringkali pentas pantomime di ruang-ruang publik (street art), ruang budaya dan ruang-ruang seni (art space). Dalam dunia seni, seluruh konsep berkarya didasarkan pada pengetahuan interdisipliner, menekankan pendapat pribadi juga bersama melalui musyawarah kesepakatan, semua berdasar pengalaman dari perjalanan berkeseniannya dan dalam proses berkeseniannya Ia selalu mengangkat isu sosial-budaya masyarakat yang sedang berkembang saat ini, dan memadukan seni-seni kekinian (urban), kontemporer, modern dan tradisi yang menjadi satu kesatuan energi seni yang menjadi daya cipta, karsa, serta rasa dengan bumbu yang harmoninya berirama kedamaian hati serta jiwa dan juga mengganggu pikiran penikmat/apresiator dan publik.

 

Dia juga mempertunjukan karya seni pantomimenya di hadapan beberapa orang penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti ; Ketua MPR RI (Bapak Taufik Kiemas), Seniman yang familiar dengan kalimat Jancuk (Sujiwo Tedjo), Lady Rocker Indonesia (Ayu Laksmi). Ia sudah melakukan perjalanan berkesenian dan berkaryanya di beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti ; Bandung, Jakarta, Tangerang, Cirebon, Garut, Subang, Tasikmalaya, Yogyakarta. Solo, Bali, Lombok. Dan kini Ia sedang melakukan sebuah perjalanan tour (The Journey Explorer History Of Indonesian) dengan seni pantomimenya untuk mempromosikan, mengkampanyekan serta saling mengingatkan juga mengenang kembali tentang seni, sejarah dan budaya Indonesia yang masih ada hingga kini, serta kepedulian dan kecintaannya terhadap lingkungan di sekitar dengan sebuah petualangan ke beberapa kota di Indonesia dan Dunia, dengan cara dan cirinya melalui konsep perjalanan hemat (low-cost) ala traveller/backpacker dengan nama ruang Backpacker Nyasar Nyusur History Indonesia melalui ruang seni silaturahmi sejarah budaya ini yang merupakan salah satu program karya dari Mixi Imajimimetheatre Indonesia yang beri nama Nyusur History Indonesia dan Ia sebagai pionner/penggagasnya. (sumber : wikipedia.org)

Read more
View all

Photos of Wanggi Hoediyatno

Testimonials

Nothing to show.